Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Hatta Jadikan Mahfud MD Alat Penarik Suara NU

Kompas.com - 21/05/2014, 11:06 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penunjukan Mahfud MD sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinilai sebagai langkah jeli memanfaatkan kekecewaan mantan Ketua MK itu, yang gagal menjadi cawapres Joko Widodo. Mahfud dianggap bisa menjadi penarik suara kaum Nahdliyin untuk Prabowo-Hatta.

"Saya kira dia (Mahfud MD) sadar sepenuhnya bahwa dirinya dijadikan vote getter di kalangan NU," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Burhanudin Muhtadi, saat dihubungi, Rabu (21/5/2014).

Burhanudin berpendapat, pasangan Prabowo-Hatta dianggap akan sulit untuk "dijual" di kalangan Kaum Nahdliyin. Hatta merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional yang memiliki basis pendukung dari kalangan Muhammadiyah. Oleh karena itu, kata dia, Prabowo-Hatta butuh sosok yang dapat dijadikan alat untuk mengamankan suara Nahdlatul Ulama pada Pemilu Presiden 2014. Mahfud MD dianggap sebagai orang yang tepat untuk menjadi penarik suara kaum Nahdliyin.

Selain Mahfud MD, pasangan yang diusung oleh enam partai, yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Bulan bintang, ini didukung pula oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj. Hal tersebut, menurut Burhanudin, akan semakin membantu Prabowo-Hatta untuk menggaet suara NU.

Namun, Burhanudin mengingatkan, suara dari kiai lokal juga harus dipertimbangkan karena masih memiliki pengaruh di kalangan kaum Nahdliyin. "Bisa saja kiai lokal dukung Jokowi," ujarnya.

Meskipun Mahfud MD dan Said Aqil Siroj merapat ke Prabowo-Hatta, Burhanudin memprediksi bahwa suara Nahdliyin tidak akan sepenuhnya merapat ke pasangan tersebut. Pada pasangan capres-cawapres yang lain, yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla, terdapat sosok Hadji Kalla, ayahanda JK yang merupakan pendiri NU di Sulawesi Selatan.

Menurut Burhanudin, faktor tersebut dapat menjadi nilai plus untuk pasangan Jokowi-JK dalam mengambil hati kaum Nahdliyin. "Pasangan jokowi-JK bisa dianggap anak kandung NU," ujarnya.

Mahfud MD didaulat sebagai ketua tim sukses pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Hal tersebut disampaikan pelaksana harian pemenangan Prabowo-Hatta Zulkifli Hasan saat penandatanganan dokumen oleh 6 partai politik pengusung. Dokumen itu akan diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum sebagai syarat pendaftaran capres dan cawapres.

"Untuk mendaftar ke KPU ini juga diperlukan tim sukses. Nanti yang akan didaftarkan ke KPU sebagai ketua tim pemenangan adalah Pak Mahfud MD," kata Zulkifli saat penandatanganan di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (20/5/2014) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com