Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Peserta Konvensi Rendah Jadi Alasan Demokrat Bidik Sultan

Kompas.com - 14/05/2014, 11:10 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, partainya membidik Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai bakal capres karena hasil konvensi calon presiden Partai Demokrat tak memuaskan. Hasil survei terakhir menunjukkan bahwa elektabilitas peserta konvensi sangat jauh jika dibandingkan dua bakal capres yang ada, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

"Konvensi ini bagus sudah berjalan, kami menyadari tokoh-tokoh peserta konvensi ini sangat layak. Kalau disandingkan elektabilitasnya dengan dua calon yang ada, masih terlalu berjarak. Jaraknya terlalu ekstrem," kata Amir, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/5/2014) pagi.

Hasil konvensi Partai Demokrat sudah diketahui pada Minggu (11/5/2014). Peserta konvensi pun sudah mengetahui elektabilitasnya masing-masing. Namun, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono baru akan mengumumkan hasil konvensi itu secara resmi pada Kamis (15/5/2014).

Menurut Amir, dari hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia, elektabilitas Sri Sultan Hamengku Buwono X mencapai angka 15 persen. Elektabilitas Sri Sultan hanya berada di bawah Jokowi sebesar 25-26 persen dan Prabowo Subianto 17-18 persen.

"Kami juga melihat masih ada potensi pemilih golput 41 persen," ucapnya.

Namun, Amir mengatakan, Demokrat baru melempar wacana mencapreskan Sri Sultan untuk melihat respons partai-partai yang belum memutuskan sikap terkait koalisi. Jika terealisasi, Demokrat akan menduetkannya dengan peserta konvensi. Jika ternyata wacana ini tidak mendapatkan sambutan, Demokrat akan memilih sikap netral dalam pemilihan presiden mendatang.

"Kami tidak akan bergabung ke dua poros yang sudah ada (Jokowi dan Prabowo)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com