Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, partainya membidik politisi Partai Golkar Sri Sultan Hamengkubuwono X. Alasannya, berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Sultan dianggap mampu bersaing dengan dua kandidat capres lainnya, Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Lalu, bagaimana nasib peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat?
Amir mengatakan, jika wacana ini bersambut, maka Demokrat akan mengusung Sultan berpasangan dengan salah satu peserta konvensi. Siapa dia? Amir masih merahasiakannya. Yang jelas, kata dia, wacana ini dilontarkan Partai Demokrat untuk melihat respons partai politik yang belum menentukan arah koalisi. Demokrat menyadari, dengan perolehan suara di pemilu legislatif kemarin, mereka tak mungkin mengusung calon sendiri tanpa berkoalisi.
“Yang jelas, kalau lihat di sini, tidak ada maksud apa pun juga untuk mencoba mengganggu dua calon yang sudah ada. Saya kira ini untuk alternatif, bisa memberikan pilihan demokrasi yang lebih baik juga untuk bangsa,” kata Amir.
Namun, jika wacana ini "tak laku", Demokrat memilih akan netral pada pemilu presiden Juli mendatang.
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, Pramono Edhie Wibowo, mantan Kepala Staf Angkatan Darat yang juga adik ipar Presiden SBY, memiliki peluang berduet dengan Sultan. Komposisi duet sipil militer dianggap akan menjadi kekuatan duet pasangan itu.
Nama Sri Sultan masuk dalam pertimbangan Partai Demokrat setelah melihat hasil survei yang dilakukan LSI. Berdasarkan survei itu, sebut Amir, tingkat elektabilitas Jokowi sebesar 25-26 persen, sementara elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 17-18 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.