Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons SBY Tanggapi Komentar Jokowi soal Perolehan Suara Demokrat

Kompas.com - 13/05/2014, 17:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba-tiba menggelar jumpa pers seusai melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/5/2014), di halaman Istana Negara. Dalam jumpa pers itu, Presiden SBY menyatakan sudah mengizinkan Jokowi untuk maju sebagai bakal calon presiden.

Setelah menjelaskan hasil pertemuan, seorang wartawan Rajawali TV menanyakan tanggapan SBY soal sikap Jokowi yang heran dengan perolehan suara Partai Demokrat.

"Apa arah dari pertanyaan itu?" tanya SBY tampak terkejut.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha pun menyahut bahwa Jokowi sempat menanyakan soal kenaikan suara Partai Demokrat.

"Lalu, kenapa dipersoalkan? Saya tidak mengerti apa masalahnya," kata SBY.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu mengaku mendengar adanya pernyataan Jokowi yang sempat mempertanyakan kenaikan suara partainya pada hasil rekapitulasi resmi oleh Komisi Pemilihan Umum. Hasilnya berbeda sekian persen dibandingkan hitung cepat sejumlah lembaga survei.

"Kalau tidak salah, setelah saya baca, Pak Jokowi menganggap quick count Demokrat ini hanya 7 persen, sehingga begitu meningkat 3 persen, beliau heran. Nah, saya ngecek, yang salah saya atau Pak Jokowi?" ujar SBY.

Ia mengatakan, hasil hitung cepat ada margin of error sebesar -/+ 1 persen. Berdasarkan hitung cepat, SBY mengungkapkan, Demokrat berada di kisaran 9 persen. Sementara itu, berdasarkan hasil resmi KPU, Demokrat mendapatkan 10 persen suara. Dengan margin of error itu, menurut SBY, peningkatan suara Partai Demokrat masih dalam level wajar.

"Sebagai pemimpin, saya selalu correct dengan angka dan data. Selama ini, saya tidak ada masalah dengan Pak Jokowi. Daripada saya salah, saya minta staf berapa sih quick count Demokrat kemarin," ujar SBY.

Meski ditanya tiba-tiba oleh wartawan, SBY dengan sigap merogoh sakunya. Rupanya, ia sudah menyiapkan secarik kertas berisi data hasil hitung cepat berbagai lembaga. Sambil membaca catatan di selembar kertas yang dipegangnya, SBY pun memaparkan persentase perolehan suara Partai Demokrat, mulai dari hasil survei Kompas (Partai Demokrat 9,43 persen), Lembaga Survei Indonesia (9,12 persen), Saiful Mujani Research and Consulting (10 persen), LSN (10,65 persen), Jaringan Survei (9,41 persen), dan RRI (10,26 persen).

"Jadi, sebenarnya tidak luar biasa, malah ada yang lebih rendah dibandingkan quick count. Kalau naik hanya nol koma sekian. Jadi, menurut saya, itu tidak perlu diherankan. Mungkin informasi Pak Jokowi terima 7 persen itu tidak akurat, yang betul seperti ini," kata SBY.

Setelah menjelaskan soal suara Partai Demokrat, SBY pun menutup jumpa pers. Dia enggan menjawab pertanyaan lain yang dilontarkan wartawan soal rencana pertemuannya dengan Hatta Rajasa dan Prabowo Subianto sore ini.

Jokowi tak sebut 7 persen

Seperti diberitakan, bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo menyoroti perolehan suara yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum, Jumat (9/5/2014) tengah malam. Dia heran mengapa suara partainya cenderung turun, sementara ada partai lain yang cenderung meningkat.

"Itu yang saya tidak tahu, gimana bisa seperti itu," ujar Jokowi di Swiss-Bell Hotel, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5/2014) pagi.

Dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei setelah Pemilihan Legislatif 9 April 2014, PDI Perjuangan diperkirakan menang dengan perolehan suara di atas 19 persen. Nyatanya, perolehan suara resmi sebesar 18,95 persen.

Adapun Partai Demokrat, yang awalnya diperkirakan mendapatkan suara sebanyak 9-10 persen, mendapatkan suara resmi sebanyak 10,19 persen. Jokowi enggan menduga-duga kenapa hal tersebut bisa terjadi. Menurut dia, hal tersebut terjadi lantaran dinamika di lapangan.

"Dinamika di lapangannya itu yang harus dilihat," ujarnya.

Pernyataan Jokowi ini berbeda dengan pernyataan yang dikutip SBY. Jokowi sama sekali tidak menyebut bahwa suara Partai Demokrat 7 persen, sementara SBY berkali-kali mengkritik data Jokowi yang disebutnya tidak valid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Nasional
Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, di Pilkada Solo

Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, di Pilkada Solo

Nasional
Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

Nasional
Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Bakal Lebih Dengarkan Golkar ketimbang Pihak Lain soal Pilkada

Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Bakal Lebih Dengarkan Golkar ketimbang Pihak Lain soal Pilkada

Nasional
DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

Nasional
Khotbah di Depan Jokowi, Ketua KPU Bawakan Tema Kurban sebagai Ujian Keimanan

Khotbah di Depan Jokowi, Ketua KPU Bawakan Tema Kurban sebagai Ujian Keimanan

Nasional
Korban Judi 'Online' Diusulkan Dapat Bansos, Begini Respons Menaker

Korban Judi "Online" Diusulkan Dapat Bansos, Begini Respons Menaker

Nasional
Anies Sudah Mulai Bekerja untuk Pilkada Jakarta, Airlangga: Ridwan Kamil OTW

Anies Sudah Mulai Bekerja untuk Pilkada Jakarta, Airlangga: Ridwan Kamil OTW

Nasional
Tak Pakai Sistem Antrean, Masjid Istiqlal Langsung Salurkan Daging Kurban ke Warga yang Membutuhkan

Tak Pakai Sistem Antrean, Masjid Istiqlal Langsung Salurkan Daging Kurban ke Warga yang Membutuhkan

Nasional
Parpol KIM Disebut Setuju Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Airlangga: Dia Waketum Golkar

Parpol KIM Disebut Setuju Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Airlangga: Dia Waketum Golkar

Nasional
Masjid Istiqlal Terima 50 Sapi Kurban, Ada dari Jokowi, Prabowo, dan Megawati

Masjid Istiqlal Terima 50 Sapi Kurban, Ada dari Jokowi, Prabowo, dan Megawati

Nasional
Menag: Ibadah Kurban Momentum Sembelih Sifat Egois, Rakus, dan Mementingkan Diri Sendiri

Menag: Ibadah Kurban Momentum Sembelih Sifat Egois, Rakus, dan Mementingkan Diri Sendiri

Nasional
Golkar Tak Khawatir Ridwan Kamil Kalah Start dari Anies pada Pilkada Jakarta

Golkar Tak Khawatir Ridwan Kamil Kalah Start dari Anies pada Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com