Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Dapat Teman, Golkar dan Demokrat Bisa "Kawin Paksa"

Kompas.com - 13/05/2014, 07:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-- Pengamat psikologi politik dari Universitas Paramadina Hamdi Muluk menilai, Partai Golkar dan Partai Demokrat bisa "kawin paksa" karena tidak kunjung mendapatkan teman koalisi untuk menghadapi Pemilu Presiden 2014. Golkar dan Demokrat yang sejak awal berencana mengusung calon presiden sendiri terpaksa berkoalisi dan mendiskusikan posisi calon presiden dan calon wakil presiden mereka.

"Kalau kondisinya seperti ini, menurut saya akan terjadi koalisi antara Golkar dan Demokrat," kata Hamdi saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/5/2014) malam.

Saat ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah mendapatkan Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa untuk mengusung pasangan capres dan cawapres. Hal yang sama juga terjadi pada Gerindra setelah mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional. Partai Keadilan Sejahtera juga sudah mendekat ke Gerindra.

Hamdi memprediksi, nantinya Partai Hanura yang belum memiliki arah koalisi yang jelas berpeluang untuk bergabung ke poros Golkar-Demokrat. Dia menilai, kekuatan dari koalisi ini akan cukup kuat dan bisa menyaingi poros PDI-P dan Gerindra. "Jangan dianggap remeh kalau Demokrat bersatu dengan Golkar," ujarnya.

Meski begitu, Hamdi mengatakan, masih ada skenario kedua. Nantinya, Golkar dan Demokrat bisa juga bergabung dengan poros PDI-P dan Gerindra. Hamdi memprediksi, dari pendekatan yang telah dibangun, Golkar kemungkinan merapat ke Gerindra, sementara Demokrat akan merapat ke PDI-P. Hanura juga, secara otomatis akan bergabung ke salah satu dari dua poros itu.

"Skenario kedua ini akan terjadi kalau Golkar dan Demokrat sadar mereka sulit menang dan akhirnya bergabung ke salah satu kubu. Jadi hanya ada dua poros," ujar Hamdi.

Hingga saat ini, Demokrat belum memutuskan koalisi karena masih menunggu hasil konvensi calon presiden. Adapun Golkar sudah melakukan penjajakan koalisi dengan beberapa partai, tetapi belum ada yang berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com