Menurutnya, posisi cawapres pun menjadi "seksi" pada pemilu kali ini. Kondisi ini dinilainya berbeda jika dibandingkan dengan Pemilu 2009. Saat itu, calon presiden yang diusung Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, memiliki elektabilitas dan popularitas yang sangat tinggi.
"SBY saat itu elektabilitasnya tinggi, ibaratnya dipasangkan dengan siapa pun pasti menang," kata Siti.
Sementara itu, tiga kandidat kuat bakal capres, yaitu Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie, terlihat berusaha keras untuk menentukan siapa pendampingnya. Menurut Siti, mereka harus bisa mencari pasangan yang telah memiliki basis massa yang jelas. Oleh karena itu, lanjutnya, bakal cawapres itu mampu meningkatkan perolehan suara capres.
Siti menambahkan, bakal cawapres sebaiknya memiliki latar belakang yang berbeda dengan capres sehingga keduanya dapat saling melengkapi.
"Cawapres bisa meningkatkan elektabilitas capres, memiliki massa grass root, dan memiliki kompetensi setelah dilantik. Sehingga dapat menggenapkan apa yang dimiliki capres," kata Siti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.