Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jika Mau Berkoalisi dengan Gerindra, Golkar Jangan Usung Ical

Kompas.com - 11/05/2014, 14:42 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Direktur Eksekutif Political Communication (PolcoMM) Institute, Heri Budianto, menyarankan agar partai Golkar mengusung nama lain selain ketua umumnya, Aburizal Bakrie alias Ical, agar dapat berkoalisi dengan Partai Gerindra.

Dia menilai, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tidak tertarik pada Ical. "Kalau Ical memaksakan diri (menjadi capres atau cawapres), itu akan membuat Golkar semakin rugi. Dengan kekalahan pada Pilpres 2004 dan 2009, Golkar harus belajar dari pengalaman dua kali pemilu tersebut," ujar Heri seusai diskusi dengan tema "Pasca Real Count, ke Mana Arah Parpol?" di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/5/12014).

Dia mengatakan, pada Pemilu 2004, Partai Golkar merupakan pemenang pemilu. Sedangkan pada Pemilu 2009, Golkar menduduki peringkat kedua. Namun, pada dua pemilu tersebut, Golkar gagal memenangkan capresnya. Dia mengatakan, Golkar harus berbesar hati memberikan alternatif nama lain untuk dapat diusung baik sebagai capres maupun cawapres.

Menurut dia, unsur kejutan dengan memberikan nama baru akan menjadi nilai lebih bagi Golkar untuk dapat meningkatkan elektabilitas calonnya.

Ical telah bertemu dengan Prabowo di Hambalang, Bogor, Senin (5/5/2014). Seusai pertemuan, Ical menyatakan tidak keberatan jika kelak menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo. Menurut dia, jabatan presiden atau wapres hanya instrumen yang tak perlu diributkan. "Saya enggak keberatan (jadi cawapres). Pak Prabowo juga enggak keberatan," kata Ical seusai bertemu Prabowo. Ical mengatakan sudah menemukan kesepakatan mengenai sikap politik dalam menghadapi pemilu presiden.

Meski tidak disebutkan secara gamblang, sinyal koalisi kedua partai itu semakin kuat. "Mau di nomor satu, nomor dua, enggak masalah. Posisi presiden dan wakil presiden hanya instrumen untuk mewujudkan kebaikan bangsa, kebaikan negara," kata Aburizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com