Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Angkat Topi bila Presiden Baru Bisa Melebihi Capaian SBY..."

Kompas.com - 08/05/2014, 07:18 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terus muncul suara-suara yang mengharapkan pemimpin baru dari Pemilu 2014 akan membawa perubahan lebih baik. Harapan publik yang melambung tinggi harus diwaspadai.

"Saya tidak memuji atau mendukung Pak SBY, saya juga suka memberi kritik. Tapi, saya angkat topi kalau presiden baru bisa melebihi apa yang dilakukan SBY," ujar Direktur Freedom Institute, Luthfi Assyaukani, dalam sebuah diskusi, di Cikini, Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Menurut Luthfi, harapan publik sekarang bukan main tingginya, sementara tak ada jaminan apa pun dari bakal kepemimpinan mendatang. "Harapan tinggi, tapi stok yang kita miliki itu-itu saja," ujar dia.

Ke depan, imbuh Luthfi, harus ada ukuran yang jelas untuk beban harapan di pundak presiden mendatang. Dalam konteks ini, kata Luthfi, semua pihak harus waspada.

Keterbatasan stok kepemimpinan ini, ujar Luthfi, membuatnya tak yakin presiden terpilih kelak akan bisa menelurkan prestasi yang melesat melampaui capaian Presiden SBY. Harus diakui, ujar Luthfi, SBY mampu mengelola demokrasi dengan baik dan nyata meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Luthfi tak menampik capaian itu beriringan dengan sisi lain SBY memiliki kekurangan seperti di bidang kebijakan luar negeri dan masalah intoleransi. Ke depan, imbuh dia, harus ada ukuran yang jelas untuk beban harapan di pundak presiden mendatang.

Dalam bayangan Luthfi, Indonesia butuh pemimpin yang tegas, yang mampu menjaga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi. Terkait bakal pemimpin baru itu, dia memperkirakan Pemilu Presiden 2014 akan menghadapkan dua kandidat terkuat saja.

Dua kandidat yang bakal berhadapan itu, sebut Luthfi, adalah bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo dan bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. "Banyak yang ingin memenangkan Jokowi untuk menyingkirkan calon lainnya. Ada yang tegas dan keras, tapi bukan tanpa masalah," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com