Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Meriam Baru TNI AD Ditempatkan di Wilayah Perbatasan

Kompas.com - 06/05/2014, 21:25 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Darat membeli 18 unit meriam baru berjenis Howitzer KH 179 yang memiliki daya jelajah tinggi. Rencananya, 18 meriam itu akan ditempatkan di tiga komando daerah militer (kodam) strategis yang berada di wilayah perbatasan. Ketiga kodam itu adalah Batalyon Armed 16 Kodam Iskandar Muda Aceh, Batalyon Armed 17 Kodam Mulawarman Kalimantan Barat, dan Batalyon Armed 18 di Kodam Tanjung Pura Papua.

"Delapan belas meriam baru ini adalah terbesar dalam sejarah meriam yang dimiliki TNI AD. Kalibernya 155 milimeter," kata Kepala Staf TNI AD Jenderal Budiman di Lapangan Mabes AD Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Meriam yang berasal dari pabrikan Hyundai WAI Corps, Korea Selatan, itu, harganya cukup tinggi. Harga per unitnya termasuk truk pengangkut meriam itu mencapai 980 ribu dollar AS. Ia beralasan, meriam yang terdapat di kodam itu umurnya sudah cukup tua. Sehingga harus ada pengadaan meriam baru yang memiliki teknologi mutakhir.

Meski mahal, Budiman mengatakan, meriam ini sangat mumpuni Dalam setiap menit, kata dia, meriam tersebut dapat menembakkan empat butir peluru.

Jika menggunakan amunisi standar, jarak yang dapat ditempuh hanya mencapai 30 kilometer, sedangkan dengan peluru yang telah ditingkatkan kemampuannya, jarak tembak mencapai 55 kilometer.

"Meriam ini juga bisa menembak arah langsung lintasan langsung dan lintasan curam," ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com