JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, menyatakan bahwa pemilihan calon wakil presiden tidak akan hanya berdasarkan hasil survei.
"Survei itu hanya gambaran, bukan penentu. Kebutuhan kita ini tidak hanya dari survei," ujar Jokowi seusai blusukan di Pasar Manggis, Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (5/5/2014) siang.
Jokowi mengatakan, popularitas survei tidak bisa menyelesaikan persoalan bangsa. Untuk itu, Jokowi akan memilih cawapres yang memiliki kredibilitas, mampu memimpin, cocok, serta bisa saling mengisi dan menutupi kekurangan satu sama lain. "Kalau yang satu senangnya di lapangan, ya yang satu jangan meninggalkan kantor juga, misalnya seperti itu," kata Jokowi.
Saat ditanya soal karakter dua tokoh yang disebut-sebut jadi pendampingnya, yakni Jusuf Kalla dan Mahfud MD, Jokowi tidak menjawab. Nama JK dan Mahfud paling banyak disebut dalam survei tentang cawapres yang paling cocok mendampingi Jokowi. Dalam survei Saiful Mujani Research & Consulting, misalnya, Mahfud diperkirakan mampu menaikkan elektabilitas Jokowi sebesar 47,6 persen. Adapun Kalla diperkirakan mendongkrak nilai elektabilitas sebesar 46,1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.