JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan, dirinya terlalu teguh memegang prinsip sehingga memutuskan bertahan di PBB. Ia siap menerima jika pada akhirnya gagal menjadi calon presiden lewat partai tersebut.
Ia menyampaikan hal itu saat ditanya soal alasannya tetap bertahan meski partainya diprediksi gagal lolos ke parlemen. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei dalam Pemilu Legislatif 9 April 2014, PBB diperkirakan hanya memperoleh 1-2 persen suara. Jumlah ini tak mencapai syarat lolos ke Senayan, yakni partai minimal meraih 3,5 persen suara sah.
"Saya memang menyadari itu kelemahan saya. Saya terlalu teguh memegang prinsip dan menjunjung tinggi memegang idealisme," kata Yusril saat seminar bertajuk Presiden Dambaan Rakyat di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan era Presiden RI 2001-2004 Megawati Soekarnoputri tersebut mengatakan, dirinya pernah dibujuk oleh Wakil Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Nurcholis Madjid atau Cak Nur untuk bergabung ke dalam sebuah partai nasional. Namun, ia mengaku menolak ajakan tersebut.
"Cak Nur berpikir agar partai itu balance agamanya. Tapi, saya tetap bertahan di partai Islam, Islam modern," ujarnya.
Yusril mengatakan, PBB sebenarnya tidak terlampau ideologis. Menurutnya, setiap partai pada dasarnya bersikap realistis untuk memecahkan persoalan bangsa. Kendati demikian, ia menyadari bahwa apa yang dia pikirkan berbeda dari pikiran masyarakat.
"Saya menerima kekalahan (sebagai capres). Mungkin saya orang yang tidak tepat untuk memimpin bangsa ini. Bahkan, mungkin saya juga orang yang tidak tepat berada di tengah-tengah bangsa ini," ujar mantan Menteri Sekretaris Negara di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.