JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden peserta Pemilihan Rakyat (Pemira) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan, mengaku siap jika dalam keputusan koalisi nanti, partainya tidak mendapatkan jatah kursi baik capres ataupun cawapres. Namun, kata dia, PKS akan berjuang terlebih dahulu, setidaknya untuk mendapatkan kursi cawapres dalam koalisi.
"Tentu saja, sebelum kita menerima sisi itu (PKS tak bisa usung cawapres), kita harus berjuang dulu. Tapi kalau perjuangannya sudah dilakukan dan memang kondisinya seperti itu, tentu kita terima," kata pria yang biasa disapa Aher itu di sela-sela rapat Majelis Syuro PKS di DPP PKS, Jakarata, Minggu (27/4/2014) sore.
Aher optimistis PKS masih dapat menyumbang kursi cawapres dalam koalisi yang akan dibangun nanti. Menurutnya, suara PKS yang berkisar antara 6-7 persen dalam berbagai hasil hitung cepat pemilu legislatif masih mempunyai daya tawar cukup tinggi. Parpol atau gabungan parpol bisa mengusung pasangan capres dan cawapres apabila memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.
Aher mengatakan, awalnya ia bersama mantan Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, dan Ketua Umum PKS Anis Matta disiapkan sebagai capres dari PKS. Namun, karena perolehan suara partai diprediksi tidak memungkinkan bagi PKS untuk mengusurng capres, maka ia siap jika nantinya harus bergeser target menjadi cawapres.
"Kalau sampai dikatakan harus tidak (mengusung cawapres), tapi akan lebih baik PKS koalisi dengan mengusung cawapres," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, juru bicara PKS, Mardani Ali, mengatakan bahwa partainya tidak memaksakan untuk mengajukan cawapres. PKS akan fokus pada pencarian mitra koalisi dan sejauh ini telah melakukan komunikasi dengan parpol lain. "Setelah itu, baru kita bicara kursi capres-cawapres," ujar Mardani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.