Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robert Tantular Mengaku Beri Budi Mulya Rp 1 Miliar untuk Urus Tanah

Kompas.com - 24/04/2014, 13:53 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemegang saham PT Bank Century, Robert Tantular, mengaku memberikan Rp 1 miliar kepada mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Budi Mulya. Namun, menurut Robert, uang itu merupakan pinjaman untuk pengurusan tanah di Kuningan, Jakarta.

"Ini murni benar-benar pinjaman untuk membantu pengurusan surat-surat tanah di Kuningan," ujar Robert ketika bersaksi untuk Budi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Robert menjelaskan, awalnya Budi menghubunginya lewat telepon. Kemudian, Budi mendatangi Robert di kantornya dengan membawa sejumlah berkas untuk urusan tanah tersebut. "Iya project properti lah istilahnya. Bawa berkas-berkas untuk memperlihatkan ke saya. Diceritakan ini yang mau diurusin. Ditinggalkan berkasnya untuk saya pelajari," terang Robert.

Uang Rp 1 miliar itu ditransfer ke rekening di Bank Mandiri. Robert membantah uang itu terkait pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) Bank Century. Ia mengatakan, uang itu juga sudah dikembalikan oleh Budi.

"Ini pinjaman, bukan suap atau sokogan. Masak kalau suap ada serah terima," kata Robert.

Dalam dakwaan yang disusun jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi disebut memperkaya diri Rp 1 miliar yang merupakan pemberian Robert. Robert memberikan satu lembar Bilyet Giro PT Bank Century pada 11 Agustus 2008 sebesat Rp 1 miliar kepada Budi.

Sementara itu, mantan Direktur Audit Intern Bank Indonesia (BI), Wahyu, saat memberi kesaksian di persidangan beberapa waktu lalu menilai peminjaman itu tidak etis dilakukan oleh Budi. Sebab, Bank Century di bawah pengawasan BI.

Budi pun saat itu diminta menonaktifkan diri dari jabatannya. Adanya peminjaman uang itu diketahui dari laporan audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2008. Menurut Wahyu, peminjaman tersebut juga bisa menimbulkan konflik kepentingan.

Selain itu, BPK juga mencurigai mengapa Budi meminjam uang kepada Robert yang merupakan pihak Bank Century. Padahal, saat itu Bank Century juga sedang mengalami kesulitan likuiditas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com