Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irman Optimistis Demokrat Bisa Usung Capres

Kompas.com - 16/04/2014, 09:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Bakal calon presiden Konvensi Partai Demokrat menyambut baik keputusan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bahwa konvensi tetap dilanjutkan hingga tahap akhir. Irman mengaku masih optimistis Demokrat bisa mengusung calon presiden, bukan calon wakil presiden dalam pemilu presiden mendatang.

"Semuanya tergantung bagaimana Demokrat melakukan lobi dan komunikasi politik dengan partai lain. Kalau itu dilakukan dengan baik, saya yakin kita bisa (usung capres)," kata Irman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/4/2014).

Irman berpendapat, Demokrat masih punya daya tawar yang cukup tinggi jika ingin berkoalisi dengan partai lainnya. Pasalnya, kata dia, berdasarkan hasil hitung cepat hasil pemilu legislatif, Demokrat mendapatkan perolehan suara sekitar 9-10 persen. Menurutnya, perolehan tersebut cukup besar karena hanya kalah dari tiga partai teratas, yakni PDI-P, Golkar dan Gerindra.

"Selain itu, kita juga punya 11 peserta konvensi, dan semuanya punya potensi, tinggal bagaimana kombinasinya. Siapa dari sebelas peserta yang dipilih dan siapa yang dipilih untuk koalisi," ucap Ketua DPD itu.

Namun, jika nantinya dari hasil koalisi Demokrat gagal untuk mengusung capres dan hanya mengusung cawapres, Irman mengaku akan menerimanya. "Kalau memang itu yang menjadi realitas, ya kita terima. Saya kan konsisten dari awal sampai akhir, saya yakin akan tetap ikuti terus," pungkasnya.

Nasib konvensi Demokrat dipertanyakan setelah diketahui perolehan suara Demokrat hanya berkisar 9 persen versi hitung cepat. Angka itu jauh dari syarat ambang batas pencalonan presiden seperti diatur dalam UU Pilpres, yakni 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional.

Namun, SBY memutuskan, pelaksanaan konvensi akan dilanjutkan hingga menghasilkan pemenang konvensi. Keputusan ini diambil setelah digelar rapat antara Majelis Tinggi Demokrat dan Komite Konvensi, di kediaman SBY di Cikeas, Selasa (15/4/2014) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Nasional
Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Nasional
17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

Nasional
Sindir Puan dan Risma, Megawati: Penggede Partai Lama-lama Tambah Cengeng

Sindir Puan dan Risma, Megawati: Penggede Partai Lama-lama Tambah Cengeng

Nasional
Anggota DPR Komisi III: Kapolri dan Jaksa Agung Perlu Duduk Bersama Telusuri Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Anggota DPR Komisi III: Kapolri dan Jaksa Agung Perlu Duduk Bersama Telusuri Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Nasional
Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Nasional
PDI-P Putuskan Hanya Jalin Kerja Sama Politik dengan Pihak yang Tingkatkan Kualitas Demokrasi

PDI-P Putuskan Hanya Jalin Kerja Sama Politik dengan Pihak yang Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Nasional
Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Nasional
PDI-P Serahkan Mandat ke Megawati Tentukan Sikap Partai ke Pemerintah

PDI-P Serahkan Mandat ke Megawati Tentukan Sikap Partai ke Pemerintah

Nasional
Air Mata Puan dalam Pembacaan Sikap Politik PDI-P...

Air Mata Puan dalam Pembacaan Sikap Politik PDI-P...

Nasional
Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi

Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi

Nasional
Sikap Politik PDI-P: Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah, Minta Evaluasi Sistem Pemilu

Sikap Politik PDI-P: Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah, Minta Evaluasi Sistem Pemilu

Nasional
Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Nasional
KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

Nasional
Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com