Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Punya "Kuncian", Pilpres 2014 Bakal Lebih Panas

Kompas.com - 15/04/2014, 10:15 WIB
ING

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Atmosfer politik pada Pemilihan Presiden 2014 diprediksi lebih seru dan panas dibandingkan tahun 2009. Lima tahun lalu, figur masih tersentral pada sosok calon incumbent, Susilo Bambang Yudhoyono. Kini, meski bakal capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, tengah di atas angin, bukan berarti pertarungan selesai. Lawan Jokowi bukan yang gampang ditaklukkan.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Kuskridho "Dodi" Ambardi, memprediksi, akan maju tiga calon presiden, yaitu Joko Widodo; bakal capres dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie; dan bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ketiganya, menurut Dodi, saling punya "kuncian". Ada titik lemah yang bisa dijadikan amunisi serangan oleh lawan. Hal inilah yang akan membuat situasi politik memanas.

"Pilpres tahun ini akan lebih panas, banyak isu kontrovesial yang akan diolah oleh elite partai," kata Dodi kepada Kompas.com, Senin (14/4/2014).

Jokowi, menurut dia, akan diserang dari sisi tanggung jawabnya yang belum selesai sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sejak menjelang pemilihan legislatif dan pasca-pendeklarasiannya sebagai bakal capres, isu itu sudah sering dilayangkan lawan politiknya.

Sementara Prabowo, kata Dodi, akan dilemahkan melalui isu hak asasi manusia. Sedangkan Aburizal Bakrie karena kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang selama ini kesalahannya ditumpukan pada perusahaan milik Grup Bakrie.

"Semua punya amunisi dan kelemahan yang bisa dibakar. Lebih mudah untuk panas. Bagusnya, karena panas, partisipasi akan meningkat," kata Direktur Lembaga Survei Indonesia ini.

Meski ketiganya punya "kuncian", Dodi menilai, peluang dan fokus masih pada Jokowi. Menurut dia, kampanye negatif yang dilayangkan terhadap Jokowi tak akan berpengaruh besar.

"Sekarang tergantung media, dukung Jokowi atau enggak, karena Jokowi tidak punya kanal (media). Exposure media menentukan, apakah Jokowi bisa menjangkau 180 juta warga Indonesia? Bukan hanya melalui iklan, tapi exposure media," paparnya.

Saat ini, ketiga partai, yaitu PDI-P, Golkar, dan Gerindra, tengah membangun barisan koalisinya. PDI-P memastikan akan berkoalisi dengan Partai Nasdem. Penjajakan dengan sejumlah partai politik juga masih dilakukan. Sementara Golkar masih menjajaki sejumlah partai papan tengah, salah satunya Hanura. Adapun Gerindra adalah salah satu partai yang sudah menunjukkan sinyal untuk berkoalisi adalah Partai Persatuan Pembangunan. Partai lainnya yang tengah dijajaki Gerindra adalah Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com