JAKARTA, KOMPAS.com — Melesetnya suara legislatif PDI Perjuangan dari target direspons cepat sejumlah petinggi partai berlambang banteng hitam bermoncong putih itu. Pada Rabu (9/4/2014) malam, mereka melakukan evaluasi terkait hal itu.
Rapat evaluasi tersebut dilaksanakan di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarniputri di Jalan Teuku Umar No 27A, Menteng, Jakarta Pusat. Bakal calon presiden dari PDI-P, Joko Widodo, adalah orang terakhir yang masuk ke kediaman Megawati.
"Ya, kita ingin membicarakan hasil dari hitung cepat pemilu," ujar Jokowi sesaat sebelum memasuki kediaman Megawati.
Selain Jokowi dan Megawati, rapat evaluasi tesebut turut dihadiri oleh sejumlah petinggi partai lain, yakni Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Puan Maharani, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto, putra Megawati, yakni Prananda Prabowo, dan kader PDI-P, Andi Widjajanto. "Kita akan bicara satu hingga dua jam ke depanlah," ujar Jokowi.
Soal melesetnya target suara PDI-P, Jokowi mengatakan bahwa apa pun yang terjadi harus disyukuri. Meski tidak sesuai target, suara PDI-P tetap mengungguli partai politik lain. "Justru ini yang mau kita evaluasi. Saya rasa mungkin marketing politiknya kurang. Gasnya sepertinya kurang mentok," ujarnya.
Informasi yang didapatkan Kompas.com di lapangan, pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut berlangsung sejak pukul 19.45 WIB. Hingga pukul 20.50 WIB, pertemuan evaluasi itu masih berjalan. Wartawan menunggu hasil pertemuan tersebut dari luar kediaman Megawati.
Dari hasil hitung cepat survei tim JKW4P, PDI-P unggul dengan meraih 18,8 persen suara. Golkar di urutan berikutnya dengan suara 14,4 persen; Gerindra 12 persen; PKB 9,6 persen; Demokrat 9,3 persen; PAN 7,5 persen; dan sejumlah partai politik lain. Jumlah itu didapatkan dari 71,2 persen total suara se-Indonesia. Perolehan suara PDI-P pada hitung cepat tersebut jauh dari target yang ditetapkan internal PDI-P, yakni sebesar 27 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.