Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yudi Latief: "Jokowi Effect" Tak Berpengaruh Banyak

Kompas.com - 09/04/2014, 20:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Yudi Latief mengatakan, fenomena "Jokowi Effect" di masyarakat rupanya tidak berpengaruh banyak pada suara PDI Perjuangan. Hal itu terbukti dari hitung cepat sementara pemungutan pemilu legislatif hari ini.

"Tidak ada pengaruhnya langsung sosok Pak Jokowi dengan kontestasi di lapangan," kata Yudi di media center JKW4P, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014) malam.

Dari hasil hitung cepat survei tim JKW4P, PDI-P unggul dengan meraih suara sebanyak 18,8 persen. Golkar berada di posisi kedua dengan suara 14,4 persen, Gerindra 12 persen, PKB 9,6 persen,Partai Demokrat 9,3 persen, PAN 7,5 persen, dan sejumlah partai politik lain. Jumlah itu didapatkan dari 71,2 persen total suara se-Indonesia.

Berkaca pada hitung cepat sementara tersebut, jauh beda dari target yang ditetapkan internal PDI-P, yakni sebesar 27 persen. Menurut Yudi, melesetnya hitung cepat dari target dikarenakan tingginya persaingan antara sejumlah calon legislatif di lapangan.

"Coba bayangkan, ada 6.600 orang berkelahi di bawah, semua itu berusaha untuk saling memenangkan kontestasi ini," katanya.

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo mengaku tetap menerima apa pun yang terjadi. Di atas semuanya, Jokowi merasa bersyukur bahwa partainya unggul dalam hitung cepat. Terlebih pemilu ini dilaksanakan dalam suasana yang damai.

"Syukurlah, alhamdulilah, karena PDI-P berada di urutan pertama dalam hitung cepat, meski masih menunggu KPU," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga berterima kasih kepada penyelenggara pemilu legislatif, TNI, dan Polri karena sudah memberikan suasana yang baik sehingga warga bisa menggunakan hak pilih hari ini dengan aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com