JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Yudi Latief mengatakan, fenomena "Jokowi Effect" di masyarakat rupanya tidak berpengaruh banyak pada suara PDI Perjuangan. Hal itu terbukti dari hitung cepat sementara pemungutan pemilu legislatif hari ini.
"Tidak ada pengaruhnya langsung sosok Pak Jokowi dengan kontestasi di lapangan," kata Yudi di media center JKW4P, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014) malam.
Dari hasil hitung cepat survei tim JKW4P, PDI-P unggul dengan meraih suara sebanyak 18,8 persen. Golkar berada di posisi kedua dengan suara 14,4 persen, Gerindra 12 persen, PKB 9,6 persen,Partai Demokrat 9,3 persen, PAN 7,5 persen, dan sejumlah partai politik lain. Jumlah itu didapatkan dari 71,2 persen total suara se-Indonesia.
Berkaca pada hitung cepat sementara tersebut, jauh beda dari target yang ditetapkan internal PDI-P, yakni sebesar 27 persen. Menurut Yudi, melesetnya hitung cepat dari target dikarenakan tingginya persaingan antara sejumlah calon legislatif di lapangan.
"Coba bayangkan, ada 6.600 orang berkelahi di bawah, semua itu berusaha untuk saling memenangkan kontestasi ini," katanya.
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo mengaku tetap menerima apa pun yang terjadi. Di atas semuanya, Jokowi merasa bersyukur bahwa partainya unggul dalam hitung cepat. Terlebih pemilu ini dilaksanakan dalam suasana yang damai.
"Syukurlah, alhamdulilah, karena PDI-P berada di urutan pertama dalam hitung cepat, meski masih menunggu KPU," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga berterima kasih kepada penyelenggara pemilu legislatif, TNI, dan Polri karena sudah memberikan suasana yang baik sehingga warga bisa menggunakan hak pilih hari ini dengan aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.