"Kekuatan politik Jokowi ada di rakyat, bukan tentara. PDI-P enggak usah takut," ujar Al Araf, Senin (7/4/2014), dalam sebuah diskusi di Jakarta.
Menurut dia, PDI-P seharusnya tidak perlu terbawa dalam arus perdebatan klasik sipil-militer dalam menentukan wakil presiden bagi Jokowi. Ia berpendapat, pemimpin yang berasal dari kalangan militer tidak lebih baik daripada mereka yang berlatar belakang sipil.
"Kepemimpinan SBY menjadi contoh ketidaktegasan, keraguan, dan tidak pro-rakyat dalam beberapa aspek," katanya.
Jokowi, kata dia, tak perlu melakukan upaya meraih dukungan para purnawirawan militer seperti yang dilakukan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Lebih baik dan lebih elegan kalau sipil, dan ini untuk semakin membuktikan bahwa pemerintahan SBY tidak menghasilkan hal yang signifikan bagi bangsa dan negara," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.