Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Istigasah Bersama Gerindra, Silaturahim Biasa

Kompas.com - 05/04/2014, 14:52 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan Arwani Thomafi mengungkapkan, istigasah yang digelar kader partainya bersama dengan Partai Gerindra merupakan bagian dari silaturahim politik yang dilakukan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. Arwani mengatakan, kegiatan itu berawal dari inisiatif pribadi Suryadharma.

"Inisiatif pribadi Pak SDA (Suryadharma Ali), silaturahim biasa," ujar Arwani di Jakarta, Sabtu (5/4/2014).

Meskipun terlihat semakin mesra, menurut Arwani, PPP belum memutuskan untuk berkoalisi dengan Gerindra. Penentuan apakah PPP akan berkoalisi dengan Gerindra atau tidak, katanya, tergantung dari hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) nanti.

Sejauh ini belum ada keputusan internal PPP untuk berkoalisi dengan Gerindra. Namun, jika Suryadharma selaku bakal calon presiden yang diusung PPP sudah melakukan pendekatan politik dengan bakal capres dari partai lain, Arwani menilai langkah yang dilakukan Suryadharma itu hal yang wajar.

Dia juga tidak menampik kemungkinan hasil rapimnas memutuskan untuk PPP tidak berkoalisi dengan Gerindra. "Keputusan yang akan diambil itu keputusan dari seluruh kader PPP, dinamika yang terjadi. Mungkin juga dinamika yang terjadi diselesaikan di dalam rapimnas. Keputusan apa pun di rapimnas nanti, semua kader akan menaati," ujarnya.

Dia menambahkan, akan semakin baik jika PPP berkoalisi dengan banyak partai.

Pada Jumat (4/4/2014), PPP dan Gerindra menggelar "Istigotsah Qubro untuk Indonesia Damai" di Istora Senayan, Jakarta. Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali (SDA) mengakui kegiatan istigasah ini merupakan lanjutan dari pertemuan-pertemuan antara kedua partai sebelumnya termasuk saat petinggi PPP menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra di Gelora Bung Karno (GBK).

Selain itu, menurut Suryadharma, kegiatan ini bertujuan meredakan suasana politik yang sempat memanas selama musim kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Anggota DPR-nya Minta 'Money Politics' Dilegalkan, PDI-P: Cuma Sarkas

Anggota DPR-nya Minta "Money Politics" Dilegalkan, PDI-P: Cuma Sarkas

Nasional
Duit Rp 5,7 Miliar Ditjen Holtikultura Kementan Diduga Dipakai untuk Keperluan SYL

Duit Rp 5,7 Miliar Ditjen Holtikultura Kementan Diduga Dipakai untuk Keperluan SYL

Nasional
Pengamat Nilai Ada Niat Menjaga Kekuasaan yang Korup di Balik Revisi UU Penyiaran

Pengamat Nilai Ada Niat Menjaga Kekuasaan yang Korup di Balik Revisi UU Penyiaran

Nasional
Istana Beri Santunan untuk Warga yang Terdampak Hempasan Heli Jokowi

Istana Beri Santunan untuk Warga yang Terdampak Hempasan Heli Jokowi

Nasional
Profil Juri Ardiantoro, Timses Prabowo-Gibran yang Jadi Stafsus Jokowi

Profil Juri Ardiantoro, Timses Prabowo-Gibran yang Jadi Stafsus Jokowi

Nasional
Pimpinan Komisi II DPR Sebut 70 Persen Komisioner KPU Se-Indonesia 'Tidak Layak Pakai'

Pimpinan Komisi II DPR Sebut 70 Persen Komisioner KPU Se-Indonesia "Tidak Layak Pakai"

Nasional
Bahas Kerja Sama Keamanan dengan Turkiye, Menko Polhukam Bicara Penanggulangan Terorisme hingga Kepolisian

Bahas Kerja Sama Keamanan dengan Turkiye, Menko Polhukam Bicara Penanggulangan Terorisme hingga Kepolisian

Nasional
Kunjungan ke Sultra, Komisi III DPR Ingin Cek Dugaan Praktik Mafia Tambang Ilegal

Kunjungan ke Sultra, Komisi III DPR Ingin Cek Dugaan Praktik Mafia Tambang Ilegal

Nasional
Soal Revisi UU MK, Disebut 'Jurus Mabuk' Politisi Menabrak Konstitusi

Soal Revisi UU MK, Disebut "Jurus Mabuk" Politisi Menabrak Konstitusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com