Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin SBY Jelaskan dan Atasi Ancaman Keamanan terhadap Capres

Kompas.com - 03/04/2014, 20:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, berharap agar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan serta menindaklanjuti pernyataannya terkait adanya ancaman keamanan terhadap para bakal calon presiden.

"Yang namanya presiden pasti punya data dan sumber informasi yang kuat. Oleh sebab itu, perlu dijelaskan lebih lanjut sekaligus ditindaklanjuti konkret," ujar Jokowi di Media Center JKW4P, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/4/2014).

Menurut Jokowi, penjelasan presiden secara terbuka kepada masyarakat sangat penting untuk menghindari isu politik jelang pemilihan kursi legislatif pada 9 April 2014. Ia mengatakan, tindak lanjut secara konkret atas pernyataan presiden itu merupakan bentuk pembuktian bahwa pernyataannya tidak mengada-ada.

Di sisi lain, Jokowi juga berterima kasih kepada Polri dan Polda Metro Jaya karena atas beberapa pertimbangan, khususnya ancaman keamanan, dirinya mendapat pengamanan ekstra dari institusi itu. Ia sangat mengapresiasi langkah polisi.

Jokowi mengatakan tidak akan menyampaikan permintaan penjelasan oleh SBY tersebut melalui surat resmi kepada Presiden RI. Jokowi tidak menjelaskan alasannya tidak mengirimkan surat secara formal.

Sebelumnya, Presiden Yudhoyono mengaku menerima laporan adanya sejumlah tokoh yang mengkhawatirkan keselamatan seseorang. Pemerintah pun tidak menganggap enteng isu itu dan memerintahkan kepolisian untuk memberikan pengamanan langsung kepada tokoh tersebut.

"Saya mendapatkan informasi resmi, ini bagian dari politik barangkali. Ada sejumlah tokoh yang mengkhawatirkan keselamatan seseorang. Isunya macam-macam. Oleh karena itu, saya tidak mengambil enteng isu ini. Lebih bagus negara memberikan proteksi. Kepolisian harus memberikan bantuan pengamanan langsung, pengamanan fisik kepada tokoh-tokoh seperti itu, sehingga tidak ada lagi kecurigaan, jangan-jangan ada rencana A atau rencana B," kata Presiden sebagaimana dikutip Kompas Siang, Selasa (1/4/2014).

Meski tidak menyebut nama tokoh dimaksud, publik kemudian mencoba menghubungkannya dengan bakal calon presiden Joko Widodo yang gencar diserang sana-sini setelah pencapresannya diumumkan PDI Perjuangan. Namun, Jokowi justru tidak merasa menerima ancaman dalam bentuk apa pun dan dari mana pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com