Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugatan Yusril Gagal di MK, PBB Berharap Ada Poros Tengah

Kompas.com - 03/04/2014, 12:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Partai Bulan Bintang (PBB) kini tidak lagi bersikeras mengajukan Ketua Dewan Syuro PBB Yusril Ihza Mahendra sebagai bakal calon presiden setelah Mahkamah Konstitusi menolak gugatan Yusril soal Undang-Undang Nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden. Kini PBB berharap adanya koalisi partai Islam untuk mengusung satu bakal capres.

"Semenjak gugatan ke MK, Bang Yusril ditolak soal pemilu serantak, otomatis harus berkoalisi. Ada beberapa kemungkinan, tetapi kami berharap adanya poros tengah partai Islam," ujar Sekretaris Jenderal PBB BM Wibowo saat dihubungi Kamis (3/4/2014).

Wibowo mengaku, lima partai Islam saat ini seperti PBB, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera sudah membicarakan kemungkinan ini. Namun, semua partai masih belum menyepakati calon presiden yang akan diusung koalisi.

Wibowo memperkirakan, pada pemilihan legislatif nanti, suara partai-partai Islam tidak akan dominan dengan prediksi sekitar 3-5 persen. Oleh karena itu, jika semua partai Islam ini bergabung, maka bisa membuat koalisi baru selain koalisi bakal capres Joko Widodo dan koalisi Prabowo Subianto.

"Kalau ada tokoh Islam yang cukup kuat bisa diajukan, koalisi ini mungkin. Saya yakin pasti di antara capres-capres dari partai Islam ini ada yang muncul," katanya.

Meski demikian, Wibowo menyatakan partainya tetap akan realistis. Jika antar-partai Islam tidak memperoleh kesepakatan, maka PBB akan memilih bergabung ke partai berhaluan nasionalis. Dia tidak menampik adanya komunikasi yang kini tengah dibangun PBB dengan PDI-P.

Sebelumnya, poros tengah sempat diwacanakan oleh PPP. Namun, wacana pembentukan poros ini tak mendapat respons yang baik karena Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku tak percaya lagi dengan koalisi partai Islam setelah presiden ketiga RI, Abdurrahman Wahid, dijatuhkan oleh poros tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com