Menurut dia, hal tersebut menandakan sudah muncul suatu keyakinan dari publik terhadap Partai Hanura sebagai partai yang bersih dari tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme.
"Partai Hanura tidak pernah terlibat korupsi dan betul-betul memenuhi harapan mereka," kata Wiranto seusai kampanye terbuka.
Dalam ajang Pemilu 2014, rakyat Indonesia cenderung memilih partai alternatif yang terbukti sedikit atau mungkin tidak pernah terlibat dalam praktik korupsi. "Ini membuktikan bahwa rakyat betul-betul muak pada partai yang sering terlibat korupsi yang sulit sekali diberantas," tegas Wiranto.
Menurut mantan panglima TNI itu, salah satu kunci keberhasilan Partai Hanura dalam mencegah kadernya terlibat dalam tindak pidana korupsi adalah dengan kontrol yang ketat di setiap kegiatan.
"Para pemimpin telah kita bekali dengan konsep hati nurani, jadi ada yang mencegahnya," ucapnya.
"Mungkin ada satu atau dua yang diduga terlibat. Langsung kita putuskan untuk kita nonaktifkan. Jadi ada. Langkah pencegahan dan tindakan cukup keras. Kami tidak pernah kompromi masalah korupsi," tegasnya.
"Jadi partai ini bukan hanya sebagai partai politik tapi lebih tepat sebagai gerakan moral untuk kembali membangun kejujuran, kebenaran dan kemuliaan hati nurani di dada para kadernya. Kita betul-betul melakukan kontrol yang ketat terhadap kegiatan para kader," kata Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.