Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei PWS: Demokrat Semakin Jauh dari Impiannya di Pileg

Kompas.com - 31/03/2014, 14:38 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Partai Demokrat tak kunjung naik jelang Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Berdasarkan hasil survei Political Weather Station (PWS), Partai Demokrat hanya meraih suara 6,5 persen atau berada di urutan ke-6.

"Partai Demokrat semakin menjauh dari impiannya untuk minimal menjadi tiga besar dalam Pileg 2014 nanti," ujar Direktur Eksekutif PWS Denny Ramdhany saat memaparkan hasil survei di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Senin (31/3/2014).

Elektabilitas Partai Demokrat dikalahkan oleh Partai Golkar (20, 3 persen), PDI-P (19,3 persen), Partai Gerindra (14,2 persen), Partai Hanura (8,9 persen), dan Partai Kebangkitan Bangsa (6,6 persen). Sementara itu, di bawah Partai Demokrat yaitu Partai Persatuan Pembangunan (5,4 persen), Partai Amanat Nasional (4,7 persen), Partai Nasdem (4,3 persen), Partai Keadilan Sejahtera (4,2 persen), Partai Bulan Bintang (1,1 persen), PKPI (0,5 persen), dan yang tidak memutuskan sebanyak 4,0 persen.

Survei PWS juga menanyakan tingkat kesukaan responden terhadap partai politik peserta pemilu. Hasilnya, Partai Demokrat pun berada di urutan ke-8. Di urutan teratas yaitu Partai Golkar (62,3 suara), PDI-P (62,1 persen), dan Partai Gerindra (61,7 persen). Kemudian Partai Hanura (51,5 persen), PKB (47,3 persen), PPP (46,3 persen), PAN (45,6 persen), Partai Demokrat (39,6 persen), Partai Nasdem (38,9 persen), PKS (34,2 persen), PBB (32,1 persen), dan PKPI (25,7 persen).

"Tingkat kesukaan publik terhadap Partai Demokrat dan PKS merosot tajam dibanding masa-masa menjelang Pemilu 2009," tambahnya.

Menurut Denny, rekam jejak partai sangat mempengaruhi pilihan responden. Denny mengatakan, Partai Demokrat maupun PKS telah dipersepsikan responden sebagai partai korup karena ada kadernya terlibat kasus korupsi. Konvensi calon presiden Partai Demokrat menurutnya juga tak berhasil meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat.

Survei ini dilakukan pada 12-24 Maret di 34 provinsi seluruh Indonesia dengan total 1230 responden. Para responden adalah yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei PWS sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Denny menjelaskan, survei ini dibiayai oleh Yayasan Cuaca Politik Indonesia dan donasi dari beberapa wirausaha kecil maupun menengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com