SEMARANG, KOMPAS.com — Deklarasi purnawirawan TNI yang mendukung para bakal calon presiden 2014 mengesankan adanya perpecahan di antara mantan petinggi TNI. Meski demikian, dukungan seperti itu dianggap wajar dan tidak memengaruhi TNI.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat sekaligus anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengatakan, purnawirawan TNI merupakan warga biasa sehingga punya hak mendukung bakal capres. Para jenderal purnawirawan tersebut, kata Pramono, tidak dapat menggerakkan anak buahnya yang masih aktif di TNI untuk mendukung capres tertentu.
"Kalau (dukungan) itu diumumkan, kesannya mantan-mantan perwira ini pecah, padahal kan tidak begitu. Ini masalah cocok dan tidak cocok," ujar Pramono di Semarang, Sabtu (29/3/2014).
Pramono tertawa ketika wartawan menanyakan apakah ada jenderal TNI yang mendukung pencalonannya sebagai presiden melalui jalur Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. "Ada, tapi enggak disiarkan saja. Seperti biasa sajalah saya," kata adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.Sejumlah purnawirawan TNI mulai merapatkan barisan dengan mendukung dua bakal capres yang ada saat ini, yaitu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang dicalonkan oleh PDI Perjuangan dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dicapreskan oleh Gerindra. Kubu Jokowi didukung oleh sekelompok jenderal yang dikomandoi oleh Luhut Pandjaitan, yang merupakan politisi Partai Golkar. Adapun kubu Prabowo didukung oleh mantan Menteri Penerangan yang berlatar belakang militer, Yunus Yosfiah.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso yang maju sebagai bakal capres juga mengklaim didukung oleh para jenderal. Pada Sabtu ini, Sutiyoso akan bertemu dengan 500 purnawirawan TNI.
"Saya ini juga jenderal. Jenderal-jenderal yang lain juga banyak dukung saya. Jenderal-jenderal yang lain juga banyak dukung Wiranto. Banyak juga yang ikut SBY. Jadi, itu tidak masalah," kata Sutiyoso seusai kampanye akbar di Istora Senayan, Jumat (28/3/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.