"Kasus seperti ini biasa saja. Ada banyak kasus (pelanggaran pemilu oleh kelompok lain) seperti ini. Biasa saja," kata Anis usai kampanye akbar PKS di Doom Balikpapan, Kaltim, Jumat (29/3/2013).
"Semua yang terkait pelanggaran itu, anggap saja seperti main bola. Kadang ada satu dua pemain melakukan pelanggaran, muncul kartu kuning," tambahnya kemudian.
Dia menyadari bahwa PKS tak luput dari pantauan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pelanggaran apapun oleh partai peserta pemilu tentu harus diselesaikan dengan Bawaslu. Beberapa kader PKS di beberapa daerah beberapa waktu lalu sempat berurusan dengan Bawaslu lantaran dugaan bagi-bagi sembako.
Kader PKS di Balikpapan dan Bengkulu, lanjutnya, baru-baru ini kena "semprit" Bawaslu. Partai bernomor urut 3 ini tak menganggap serius persoalan itu. Anis mengaku, partai memilih tidak terkejut bila muncul kabar ada kadernya yang melakukan pelanggaran.
"Kita minta maaf ke masyarakat saja. Sedangkan sanksi tidak ada di kita, karena ini bagian dari Bawaslu dan KPU. Tak mungkin lah sampai segitunya (kartu merah)," kata Anis.
Anis berkampanye di Balikpapan, Jumat (28/3/2014). Dia menyempatkan mampir ke Kampung Nelayan Manggar sebagai rangkaian kegiatan kampanyenya. Selanjutnya, Anis dan rombongannya ke Doom untuk kampanye akbar.
Kata Anis, PKS berniat mempertahankan posisi di peringkat tiga atau empat pemenang pemilu di tingkat nasional. PKS juga menargetkan menempatkan dua wakil PKS asal Kaltim di DPR RI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.