Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jokowi Jangan Sampai Jadi "Boneka" Megawati

Kompas.com - 17/03/2014, 21:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Agung Suprio, mengatakan, ada kekhawatiran bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi akan menjadi "boneka" Megawati Soekarnoputri jika terpilih menjadi presiden. Kekhawatirannya itu ialah karena Jokowi dianggapnya sangat patuh kepada Ketua Umum DPP PDI-P itu. 

"Kesan atau kekhawatiran (saya) bahwa Jokowi hanya akan menjadi 'boneka' dari Megawati tercipta karena Jokowi memiliki kepatuhan yang luar biasa kepada Megawati. Tidak seperti kader Mega yang lain, seperti Rustriningsih ataupun Risma," kata Agung melalui pesan singkat, Senin (17/3/2014).

Menurutnya, kepatuhan Jokowi membawa hasil pada elektabilitas PDI-P yang ikut menanjak. Hal ini, dinilai Agung, membuat Mega senang sehingga memilih Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden PDI-P. 

"Begitu pula jika Jokowi terpilih jadi presiden. Kekhawatiran dan kesan bahwa Jokowi tidak mandiri dalam membuat keputusan, terutama ketika kepentingan masyarakat luas bertabrakan dengan kepentingan partai atau ketua umum, Jokowi akan lebih memilih kepentingan partai," ujarnya.

Terlebih lagi, posisi Megawati di partai berlambang banteng itu, menurut Agung, sangat kuat dan sulit digoyahkan. 

"Dalam konteks ini, Mega adalah sang ratu. Jika Mega bersabda, maka dalam perspektif kekuasaan Jawa sabda itu tidak bisa dibantah. Sabdo Pandito Ratu. Ini juga pertanyaan besar buat Jokowi, apakah ia sosok yang mandiri? Apakah ia sosok nasionalisme tulen ala Bung Karno yang berdikari?" ujar dia.

Agung menilai, ada dua hal yang dapat dilakukan Jokowi agar tidak terus-menerus dianggap sebagai "boneka" Megawati. Pertama, kata dia, Jokowi harus memiliki visi-misi sebagai capres sehingga publik bisa mengontrolnya. Kedua, lanjut dia, dari sekarang Jokowi juga harus berani menyebut nama-nama calon menteri dari kalangan profesional yang tak terikat dengan partai. 

"Jika Jokowi berani untuk menampilkan nama-nama calon menteri yang profesional dan nonpartisan, maka bisa dikatakan bahwa Jokowi sedang membangun kabinet mandiri. Namun, jika tidak, ia adalah figur dengan kemandirian yang sangat terbatas, dibatasi oleh Sabdo Pandito Ratu," kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Nasional
Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Nasional
Komisi III Minta Satgas Ambil Langkah Konkret Perangi Judi 'Online'

Komisi III Minta Satgas Ambil Langkah Konkret Perangi Judi "Online"

Nasional
Komisi III Desak PPATK Tak Hanya Umumkan Temuan Judi 'Online'

Komisi III Desak PPATK Tak Hanya Umumkan Temuan Judi "Online"

Nasional
[POPULER NASIONAL] KPK Usut Dugaan Korupsi Bansos Presiden 2020 | Eks Pejabat Basarnas Beli Ikan Hias Pakai Uang Korupsi

[POPULER NASIONAL] KPK Usut Dugaan Korupsi Bansos Presiden 2020 | Eks Pejabat Basarnas Beli Ikan Hias Pakai Uang Korupsi

Nasional
Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com