"Golkar tidak terpengaruh untuk terburu-buru mengubah keputusan politiknya yang sudah diambil selama ini. Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang," kata Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Tohari seperti dikutip dari Antara.
Dia menegaskan, Golkar tidak gentar dengan pencapresan Jokowi, sapaan akrab Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo oleh PDIP. Menurut dia, hasil survei yang selama ini ada bukan pemilu sebenarnya, yang dapat menentukan seorang sebagai presiden atau bukan.
"Kalau survei memang dianggap sama dengan pemilu, kenapa mesti tetap diadakan pemilu?" ujarnya.
Meski demikian, Hajriyanto mengatakan bahwa Golkar menyambut gembira deklarasi Jokowi menjadi bakal calon presiden dari PDI-P. Menurutnya, kepastian itu bagi Golkar justru akan memperjelas peta perpolitikan menjelang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.
"Tidak seperti sebelum deklarasi capres PDI-P, masyarakat hanya bisa saling meraba-raba dan menduga-duga siapa capres PDIP sebenarnya, apakah Jokowi atau Ibu Megawati. Dan kemarin itu semua serba belum pasti," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Hajriyanto menambahkan, dengan kejelasan pencapresan Jokowi itu, pihaknya dapat segera merumuskan taktik dan strategi apa yang harus ditempuh untuk bertahan dan menang di Pileg dan Pilpres 2014.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melalui suratnya yang ditulis tangan, tertanggal 14 Maret 2014, akhirnya memberikan mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden dari PDI-P. Jokowi pun menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan mandat itu.Selain dukungan kepada Jokowi untuk menjadi capres, Megawati juga menulis surat edaran kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung pencalonan Jokowi, mengawasi jalannya pemilu supaya bersih, dan tetap menegakkan demokrasi di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.