"Sekarang ini capres gini-gini, masyarakat gini-gini. Karena calonnya ya itu-itu saja. Itu karena tidak ada isu yang diperdebatkan sehingga kuda hitam tidak ada," kata Ray saat diskusi bertajuk "Siapa Kuda Hitam 2014?" di Jakarta, Minggu (9/3/2014).
Ray mengatakan, kampanye politik yang ramai dilakukan parpol di media, kerap kali hanya menonjolkan satu kandidat capres saja. Sehingga, masyarakat nantinya memiliki kecenderungan untuk memilih kandidat yang dianggap populer. Pasalnya, nama-nama mereka lah yang kerap dimunculkan ke publik.
Sementara itu, kandidat capres alternatif, lanjutnya, kurang dilirik masyarakat. Hal itu disebabkan karena porsi pemberitaan mereka di media kurang. Oleh karena itu, figur alternatif itu kurang dikenal masyarakat.
Hal senada diungkapkan, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella. Menurutnya, ketiadaan capres kuda hitam disebabkan karena setiap parpol telah memiliki tokoh yang dianggap mampu mereprentasikan keinginan parpol.
Sekalipun jika nantinya hasil pemilu legislatif menunjukkan parpol tidak dapat mengusung capres sendiri, namun kecil kemungkinan bagi partai koalisi untuk mencalonkan kandidat capres di luar parpol.
"Tidak mungkin parpol atau gabungan parpol mencalonkan capres di luar parpol," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.