Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Capres Kuda Hitam pada Pemilu 2014

Kompas.com - 09/03/2014, 12:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai, hingga saat ini masih belum ada kandidat calon presiden yang dianggap akan menjadi kuda hitam pada Pemilu 2014 mendatang. Pasalnya, tidak ada isu politik menonjol yang dapat membuat capres kuda hitam itu muncul.

"Sekarang ini capres gini-gini, masyarakat gini-gini. Karena calonnya ya itu-itu saja. Itu karena tidak ada isu yang diperdebatkan sehingga kuda hitam tidak ada," kata Ray saat diskusi bertajuk "Siapa Kuda Hitam 2014?" di Jakarta, Minggu (9/3/2014).

Ray mengatakan, kampanye politik yang ramai dilakukan parpol di media, kerap kali hanya menonjolkan satu kandidat capres saja. Sehingga, masyarakat nantinya memiliki kecenderungan untuk memilih kandidat yang dianggap populer. Pasalnya, nama-nama mereka lah yang kerap dimunculkan ke publik.

Sementara itu, kandidat capres alternatif, lanjutnya, kurang dilirik masyarakat. Hal itu disebabkan karena porsi pemberitaan mereka di media kurang. Oleh karena itu, figur alternatif itu kurang dikenal masyarakat.

Hal senada diungkapkan, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella. Menurutnya, ketiadaan capres kuda hitam disebabkan karena setiap parpol telah memiliki tokoh yang dianggap mampu mereprentasikan keinginan parpol.

Sekalipun jika nantinya hasil pemilu legislatif menunjukkan parpol tidak dapat mengusung capres sendiri, namun kecil kemungkinan bagi partai koalisi untuk mencalonkan kandidat capres di luar parpol.

"Tidak mungkin parpol atau gabungan parpol mencalonkan capres di luar parpol," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P dan PKB Berpeluang Koalisi Tanpa PKS, Syaikhu: Insya Allah Pak Anies Tetap Bersama Kami

PDI-P dan PKB Berpeluang Koalisi Tanpa PKS, Syaikhu: Insya Allah Pak Anies Tetap Bersama Kami

Nasional
Ikuti Program MBKM, Taruna-taruni Kementerian KP Hasilkan Inovasi Produk Olahan Kelautan dan Perikanan

Ikuti Program MBKM, Taruna-taruni Kementerian KP Hasilkan Inovasi Produk Olahan Kelautan dan Perikanan

Nasional
Mendagri Minta Pemda Genjot Partisipasi Pemilih Pilkada 2024

Mendagri Minta Pemda Genjot Partisipasi Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Gelar Donor Darah, WIKA Berhasil Kumpulkan 191 Kantong Darah

Gelar Donor Darah, WIKA Berhasil Kumpulkan 191 Kantong Darah

Nasional
Duet Anies-Sohibul Dianggap Disebut Blunder dan Bahaya, Presiden PKS: Semuanya Aman

Duet Anies-Sohibul Dianggap Disebut Blunder dan Bahaya, Presiden PKS: Semuanya Aman

Nasional
Pakar Siber Akui Sulit Pulihkan Data di PDN Tanpa “Kunci” dari Peretas

Pakar Siber Akui Sulit Pulihkan Data di PDN Tanpa “Kunci” dari Peretas

Nasional
Kasus Rorotan, KPK Sebut Selisih Harga Lahan dari Makelar sampai Rp 400 M

Kasus Rorotan, KPK Sebut Selisih Harga Lahan dari Makelar sampai Rp 400 M

Nasional
Masyarakat yang Mau Perbaiki Polri Bisa Daftar Jadi Anggota Kompolnas 2024-2028

Masyarakat yang Mau Perbaiki Polri Bisa Daftar Jadi Anggota Kompolnas 2024-2028

Nasional
Mendagri Minta Pemda Maksimalkan Dukungan Sarana-Prasarana Pilkada 2024

Mendagri Minta Pemda Maksimalkan Dukungan Sarana-Prasarana Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Nyatakan Belum Ada Rencana DOB Meski 300 Kabupaten/Kota Mengajukan Pemekaran

Jokowi Nyatakan Belum Ada Rencana DOB Meski 300 Kabupaten/Kota Mengajukan Pemekaran

Nasional
Jokowi Resmikan Fasilitas Pendidikan di Kalteng, Pembangunannya Telan Biaya Rp 84,2 M

Jokowi Resmikan Fasilitas Pendidikan di Kalteng, Pembangunannya Telan Biaya Rp 84,2 M

Nasional
Kunker ke Jatim, Wapres Bakal Tinjau Pabrik Pengolahan Limbah B3 dan Kunjungi Ponpes

Kunker ke Jatim, Wapres Bakal Tinjau Pabrik Pengolahan Limbah B3 dan Kunjungi Ponpes

Nasional
Pemerintah Sebut Data PDN yang Diretas Tak Bisa Dikembalikan

Pemerintah Sebut Data PDN yang Diretas Tak Bisa Dikembalikan

Nasional
ICW Nilai Kapolda Metro Tak Serius Tangani Kasus Firli

ICW Nilai Kapolda Metro Tak Serius Tangani Kasus Firli

Nasional
Rivan A Purwantono Sebut Digitalisasi sebagai Instrumen Pendukung Kepatuhan Pajak Kendaraan Bermotor

Rivan A Purwantono Sebut Digitalisasi sebagai Instrumen Pendukung Kepatuhan Pajak Kendaraan Bermotor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com