Tak hanya sebagai capres, pria yang akrab disapa Jokowi itu juga mendapatkan peringkat pertama dalam kategori cawapres. “Kami menanyakan kepada responden, tokoh mana yang layak dipilih sebagai calon presiden di pemilu 2014 mendatang, tanpa menyebutkan pilihan nama,” kata peneliti Cirus Kadek Dwita Apriani saat memaparkan hasil surveinya.
Hasilnya, Jokowi teratas dengan mendapatkan 31,9 persen. Di posisi kedua, ada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun angka yang diraih Prabowo, jauh dari perolehan yang didapatkan Jokowi, yakni 15,3 persen. Tiga besar ditutup dengan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dengan 8,7 persen.
Selanjutnya, secara berurut yakni Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (6,1 persen), Bakal Calon Presiden Partai Kebangkitan Bangsa Jusuf Kalla (4,6 persen), Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (4,2 persen), dan Calon Presiden Konvensi Demokrat Dahlan Iskan (1,2 persen). Sebanyak 7,0 persen memilih capres lainnya, dan sebanyak 21,1 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
“Lalu kami juga menanyakan kepada responden, tokoh mana yang layak dipilih sebagai calon presiden di pemilu 2014 mendatang, juga tanpa menyebutkan pilihan nama,” lanjut Kadek.
Hasilnya, meskipun responden menurun, Jokowi tetap menempati peringkat teratas dengan 14,5 persen. Kalla naik ke peringkat kedua dengan 8,1 persen. Prabowo menutup tiga besar dengan 7,7 persen. “Mau capres atau cawapres, Jokowi tetap teratas,” kata Kadek.
Selanjutnya, secara berurut adalah Bakal Cawapres Hanura Hary Tanoesoedibjo (4,2 persen), Megawati (3.0 persen), Wiranto (2,9 persen), dan Dahlan (2,5 persen). Sebanyak 16,1 persen memilih capres lainnya, dan sebanyak 41,0 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan 2200 responden yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dengan margin of error sebesar kurang lebih 2 persen. Survei didanai oleh Cirus dan Tim Visi Indonesia 2013 bekerjasama dengan Harian Republika. Proses pengumpulan data berlangsung dari tanggal 20 hingga 26 Februari 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.