JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Dino Patti Djalal menyerukan kepada semua pihak agar menjauhkan isu politis dalam upaya penanganan terorisme di Indonesia.
"Sebab jika masuk ke dalam hingar bingar politik, penanganannya tidak akan efektif," kata Dino dalam Debat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Makassar, Rabu (5/3/2014), seperti dikutip dari Antara.
Dino menilai langkah pemerintah dalam upaya penanganan terorisme sudah sangat baik. Arah selanjutnya, kata dia, adalah menjauhkannya dari isu politis.
Kemudian, Dino juga menyampaikan catatan bahwa terorisme di Indonesia memiliki keterkaitan sejarah dengan perang di Afghanistan. "Dulu waktu perang di Afghanistan, ada sejumlah orang Indonesia yang berangkat ke sana dan justru membuat masalah saat kembali ke tanah air," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut harus menjadi pelajaran agar tidak terulang, mengingat saat ini di Suriah tengah berlangsung perang saudara dan beberapa warga Indonesia juga berangkat ambil bagian di sana.
"Harus dicegah agar pengalaman Perang Afghanistan tidak berulang dengan alumni konflik di Suriah nanti. Perlu diseriusi pengawasan dari badan intelijen," kata mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu.
Di sisi lain, Dino meyakini Indonesia harus menjaga agar tidak tertular konflik antara Islam Sunni dan Syiah di Timur Tengah yang berkepanjangan. "Di Timur Tengah konflik Sunni-Syiah ini masih berlangsung. Kita harus menjaga betul agar jangan sampai masuk ke Asia Tenggara, apalagi Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat lain, Ali Masykur Musa juga berpendapat senada tentang penanganan terorisme. "Terorisme tidak boleh hidup di Indonesia," tegasnya.
Penanganan terorisme menjadi salah satu tema yang dibicarakan dalam peserta Konvensi Capres Partai Demokrat tersebut.
Pada sesi kedua, Dino dan Ali, menyampaikan gagasan mereka bersama dengan empat peserta lain yaitu Dahlan Iskan, Endriartono Sutarto, Hayono Isman dan Sinyo Harry Sarundajang. Sementara Debat sesi pertama menampilkan lima peserta konvensi yang lain, yakni Anies Baswedan, Gita Wirjawan, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman dan Marzuki Alie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.