Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Dana Kampanye PKB Rp 15,5 Miliar

Kompas.com - 01/03/2014, 16:24 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana tersisa yang dimiliki Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk kampanya tahap kedua adalah Rp 15,5 miliar. Sebelumnya, PKB melaporkan memiliki dana kampanye hingga Rp 54 miliar.

Demikian terungkap dalam laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye yang diserahkan PKB kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

"Total penerimaan (dana kampanye) PKB Rp 15,5 miliar dari calon legislatif (caleg) dan partai," uajr Kepala Biro Hukum KPU Nur Syarifah di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (1/3/2014).

Menurut Nur, PKB mengaku tidak ada sumbangan dari pihak ketiga yang diterima partai. Angka tersebut adalah sisa atau saldo terakhir dari laporan dana pertama yang dilaporkan pada 27 Desember 2013 lalu.

Saat itu partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu melaporkan penerimaan dana kampanye sebesar Rp 54 miliar. Nur menuturkan, dana yang sudah dibelanjakan sekitar Rp 39 miliar untuk belanja kampanye partai seperti sosialisasi, pertemuan terbatas, dan atribut partai.

"Iya (Rp 39 miliar) yang sudah dibelanjakan. Sisanya (Rp 15,5 miliar) yang sekarang dilaporkan ke kami," sambungnya.

Sebelumnya, PKB enggan membuka kepada publik laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanyenya dengan alasan partai hanya diwajibkan melapor kepada KPU.

"Semua yang kami laporkan, kami tidak bisa menyampaikannya kepada teman-teman, kewajiban kami hanya menyampaikan kepada KPU," ujar Koordinator Pelaporan Dana Kampanye PKB Muhammad Bisri usai menyampaikan laporan dana kampanyenya.

KPU menetapkan tenggat pelaporan sumbangan dana kampanye parpol paling lambat 2 Maret 2014 mendatang. Parpol yang terlambat menyerahkan laporan akan dikenai sanksi dibatalkan sebagai peserta pemilu di tingkatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com