JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Martin Hutabarat menilai arsitektur kabinet pemerintahan milik PDI Perjuangan hanya sebagai alat jual untuk menarik perhatian publik menjelang Pemilu. Menurut Martin, partainya tak ingin mengikuti langkah PDI-P itu.
"Kabinet (PDI-P) itu sebagai alat jual kepada masyarakat. Tapi bagi kita, Gerindra masih terlalu prematur untuk mengumumkan susunan kabinetnya," kata Martin saat dihubungi, Jumat (28/2/2014).
Meski demikian, Martin memahami semua partai politik memiliki hak untuk menyusun dan menyampaikan kabinet bayangan pemerintahannya. Gerindra baru akan membuat kabiney bayangan setelah hasil Pemilu Legislatif 2014 diketahui dan peluang menang dalam pilpres telah terpetakan.
"Gerindra nunggu pileg. Tapi yang pokok adalah kabinet ke depan harus lebih banyak diisi oleh orang profesional, bukan orang partai," ucap anggota Komisi III DPR itu.
Seperti diberitakan, PDI-P telah menyusun dan menyampaikan kabinet bayangan yang akan digunakan jika menang dalam Pilpres 2014. Kabinet bayangan itu banyak diisi oleh kader PDI-P berdasarkan identifikasi dan inventarisasi yang dilakukan oleh tim internal.
Sejumlah nama politisi diproyeksikan sebagai menteri yang sesuai dengan bidang yang dikuasai. Sedangkan nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani tak dicantumkan karena disimpan sebagai kartu truf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.