Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jungkir Baliknya Dunia Akil Mochtar

Kompas.com - 21/02/2014, 11:33 WIB

KOMPAS.com - Apa saja yang dialami Akil Mochtar, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, sejak ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2 Oktober 2013 hingga Kamis (20/2) kemarin menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta? Dunianya terjungkir balik. Dari seseorang yang kedudukannya sangat strategis menentukan nasib calon kepala daerah, memiliki kekuasaan besar untuk mengatur lalu lintas persidangan, kini ia harus mengikuti aturan main yang dikendalikan hakim lain karena dia ”disidang”.

Akil tetap terlihat rapi, seperti ketika masih menjadi hakim konstitusi. Meski sedikit kurus, Akil tetap bugar. Mengenakan batik lengan panjang bercorak hijau ungu, ia duduk sabar menanti giliran di ruang tunggu Pengadilan Tipikor. Ia sudah tiba di gedung Pengadilan Tipikor pada pukul 15.30. Namun, sidang untuk perkara lain masih berjalan. Ditemani sejumlah pengacaranya, termasuk Tamsil Sjoekoer, ia berbincang santai.

Jangan dibayangkan ruang tunggunya satu set sofa lengkap. Ruang tunggu itu hanya diisi beberapa kursi dan meja kayu coklat panjang yang ditempatkan menempel tembok. Banyak orang yang menemani Akil (tim pengacaranya) berdiri di ruang tersebut. Pendingin di ruangan tak berfungsi baik. Sesekali Akil harus mengelap butir-butir keringat di dahinya. Tim pengacaranya berusaha membuka jendela, tetapi tak bisa.

Ketika Kompas datang, Akil sedang bertemu Patrialis Akbar, salah satu koleganya di MK. Patrialis mengaku datang sebagai teman lama. Sebelum bersama-sama menjadi hakim konstitusi di MK, Patrialis dan Akil sama-sama anggota DPR. ”Saya sudah lama sekali tidak bertemu. Ini pertama kali saya bertemu sejak Oktober (penangkapan) itu,” ungkap Patrialis.

Akil banyak bercerita tentang kasus yang menimpanya, termasuk bantahan terhadap dakwaan KPK. Ia pun menceritakan bagaimana harus menjalani penyidikannya.

Ia ditempatkan bersama dua tahanan lain di KPK, salah satunya Andi Mallarangeng. Hidupnya sejak 2 Oktober 2013 berkutat di kamar itu di sela-sela penyidikan. ”Tidak boleh menonton TV, tidak boleh baca koran, tidak boleh ada telepon seluler. Kita tidak tahu apa yang terjadi di luar,” kata Akil.

Akil tidak boleh membawa uang. ”Padahal, kita kan mesti cukur. Dan tukang cukurnya kan harus dibayar,” ujarnya.

KPK ketat mengatur tahanannya. Hari besuk pun ditentukan, siapa saja yang boleh besuk sudah ada di KPK. Tidak boleh sembarangan orang besuk. Akil tak ingin melanggar. ”Daripada masuk ruang isolasi,” ungkap Akil.

Meskipun sudah cukup lama berada di dalam impitan empat dinding di kamar tahanan KPK, Akil tak terlihat down. Akil mengaku tak sempat menangis sebagai tahanan KPK.

Kepada Kompas dan Patrialis, ia menjelaskan peristiwa saat dirinya ditangkap KPK. Sesekali ia membuka lembaran kertas yang sudah disiapkannya. Ia begitu tenggelam dengan dakwaan dan bantahan yang disiapkannya. Ia tak sempat menyentuh air minum dan satu pan piza yang disediakan. (Susana Rita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Luhut Bela Jokowi soal Kaesang | Jokowi Jenguk Prabowo Usai Operasi Cedera Kaki

[POPULER NASIONAL] Luhut Bela Jokowi soal Kaesang | Jokowi Jenguk Prabowo Usai Operasi Cedera Kaki

Nasional
Kaesang Dinilai Unggul di Jateng, PDI-P Andalkan Kekuatan Kolektif

Kaesang Dinilai Unggul di Jateng, PDI-P Andalkan Kekuatan Kolektif

Nasional
Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Nasional
KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

Nasional
Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com