Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketinggian Letusan Gunung Kelud 17 Kilometer

Kompas.com - 14/02/2014, 12:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan, letusan Gunung Kelud, Kamis (13/2/2014) malam, mencapai ketinggian 17 kilometer. Jero meminta semua pihak tetap waspada karena material letusan menyebabkan sejumlah penerbangan terganggu.

"Ketinggian letusan sampai 17 kilometer, sehingga mengganggu penerbangan," ujar Jero seusai rapat terbatas dengan Presiden, di Kantor Kepresidenan, Jumat (14/2/2014).

Kompas.com/SABRINA ASRIL Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik
Jero menjelaskan, pemerintah sudah berkoordinasi dengan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang bandara mana saja yang harus diwaspadakan akibat dampak letusan Kelud.

"Meski dari pagi sudah agak mereda, saya minta tetap, yang namanya gunung api, itu alam, meski monitoring, waspadanya tidak boleh turun," ujarnya.

Menurut Jero, sejak 2 Februari 2014, status Gunung Kelud sudah dinyatakan Waspada. Sejak itu, Bupati Malang, Bupati Kediri, dan Bupati Blitar bersama dengan Gubernur Jawa Timur mulai meningkatkan koordinasinya untuk mengantisipasi meletusnya Gunung Kelud.

Pada tanggal 10 Februari, status Gunung Kelud ditingkatkan menjadi Siaga. Dalam status ini, Jero mengatakan pemerintah terus memantau gempa tremor yang terjadi. "Hingga akhirnya pada pukul 21.15, tadi malam, Gunung Kelud berstatus Awas. Ini status paling tinggi, level empat. Persiapan makin intensif," papar dia.

Namun, tak lama berselang, sekitar pukul 22.50, erupsi Gunung Kelud terjadi. Ia meminta masyarakat bersabar dan tetap mengikuti arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk bertahan di pengungsian.

"Pak Presiden sudah bicara langsung dengan gubernur, pangdam, dan semua sudah dilaporkan secara umum. Pemerintah Jatim siap menghadapi Kelud meletus. Saya harap ini menjadi suatu yang baik dan kita semua harus siaga akan apa yang harus dihadapi ke depan," kata Jero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com