"Panja Corby boleh saja, tapi saya pikir berlebihan," kata Pieter, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Menurut Pieter, keputusan pemerintah membebaskan Corby harus dihargai. Perbedaan persepsi, kata Pieter, tak perlu direspons dengan pembentukan panja.
"Jangan kita membiasakan diri saling menyalahkan, saling mencaci, itu bahaya untuk persatuan kita. Jangan sedikit-sedikit kalau ada masalah langsung membentuk panja," katanya.
Sebelumnya diberitakan, pembebasan bersyarat Corby dipersoalkan oleh politisi di DPR. Di internal Komisi III DPR muncul usulan pembentukan panja untuk menyikapi keputusan pemerintah memberikan pembebasan bersyarat bagi Corby.
Anggota Komisi III DPR Syarifudin Sudding mengatakan, pembentukan panja akan segera dibahas dalam rapat internal di Komisi III DPR. Ia menuturkan, wacana pembentukan panja telah dibicarakan secara informal di Komisi III DPR.
Tak hanya para anggota, pembicaraan juga telah melibatkan pimpinan Komisi III. Corby telah dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Senin pagi, setelah mendapatkan pembebasan bersyarat. Corby bebas setelah yang bersangkutan berada di dalam lapas selama 9 tahun 4 bulan. Corby ditangkap 8 Oktober 2004 begitu mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, karena membawa 4,2 kilogram ganja di dalam tasnya. Ia terbang dari Brisbane via Sydney, Australia, bersama sejumlah temannya untuk menghadiri perayaan ulang tahun kakaknya.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin mengungkapkan, Corby hanyalah salah satu dari 1.291 narapidana yang memperoleh pembebasan bersyarat. Pembebasan bersyarat tersebut bukan suatu bentuk kemurahan hati atau kebijakan pemerintah, melainkan hak yang diatur undang-undang yang harus diberikan sepanjang pemenuhan hak itu terpenuhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.