JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Gede Pasek Suardika, menjenguk sahabatnya, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang ditahan di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (27/1/2014). Anas ditahan sebagai tersangka kasus dugaan menerima gratifikasi dari proyek Hambalang dan proyek lain.
"Ini hari pertama saya menengok Mas Anas di tahanan KPK karena sebelumnya kan bertemu di Tipikor," kata Pasek di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin.
Kepada wartawan, Pasek mengaku membawa dua buku fiksi sejarah untuk Anas. Menurutnya, buku yang akan diberikan bercerita tentang kerajaan Majapahit dan sepak terjang Pangeran Diponegoro.
"Yang satu masa akhir Majapahit, yang satu lagi siapa pengkhianat Diponegoro," ucapnya.
Pasek mengatakan, seperti dirinya, Anas juga menyukai buku-buku fiksi bertema sejarah lantaran sejarah tak bisa bohong. Menurutnya, dua buku itu dibawa bukan atas pesanan Anas.
KPK menahan Anas sejak 10 Januari 2014. Selama ini, Anas dikenal dekat dengan Pasek. Saat Anas ditahan, Pasek ikut mendampingi pendiri Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia itu. Beberapa hari lalu, Anas juga mengomentari pemecatan Pasek dari Demokrat dan keanggotaan DPR. Anas mengaku prihatin dan menilai sahabatnya itu tengah mendapat musibah politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.