Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anis Matta: Sejak Jadi Partai Terbuka, Kader PKS Sempat Galau

Kompas.com - 07/01/2014, 15:00 WIB
Sabrina Asril

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com — Sejak tahun 2008, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendeklarasikan diri sebagai partai terbuka. Partai ini tidak lagi mengeksklusifkan diri sebagai partai umat Islam dan membuka pintu bagi penganut agama lainnya untuk bergabung. Namun, siapkah kader PKS menerima kenyataan sebagai partai terbuka?

"Pada mulanya ada semacam kegalauan. Setelah beberapa tahun kemudian, kami bisa beradaptasi dengan baik," ujar Presiden PKS Anis Matta seusai diskusi di kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (7/1/2014).

Ia mencontohkan, perbaikan pola pikir kader PKS sudah bisa diimplementasikan dengan penerimaan terhadap caleg PKS di Bali yang beragama Hindu. "Semakin ke sini, orang non-Islam yang ke sini semakin bertambah," kata Anis.

Anis pun meyakinkan, saat ini tak ada kader PKS yang resistan terhadap perubahan model PKS sebagai partai terbuka. Para kader yang non-Islam, lanjut Anis, dibiasakan untuk mengenalkan Islam yang terbuka.

Peneliti FISIP UI, Mahmud Syalton, sempat mempertanyakan metamorfosis PKS yang kini terbuka dan bahkan cenderung liberal. Dalam melihat sebuah negara ideal, kata Mahmud, PKS justru mengedepankan konsep neoliberalisme yang diterapkan Amerika Serikat. Dia pun melihat sejumlah kader PKS yang tidak lagi anti terhadap perayaan agama di luar Islam.

Mahmud menyebutkan, politisi PKS Fahri Hamzah kini sudah mulai mengucapkan selamat Natal. Demikian juga dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang merupakan kader PKS yamg mulai tak canggung berfoto dalam perayaan Natal.

"Apakah ini tidak membingungkan? Padahal selama ini, PKS kental sebagai partai Islam dan telanjur masuk ke liqo' (perkumpulan). Saya kaget PKS kemudian tidak Islami," kata Mahmud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com