Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarkan "Travel Warning", Australia Permalukan Diri Sendiri

Kompas.com - 03/01/2014, 16:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso menyindir larangan perjalanan (travel warning) yang dikeluarkan Pemerintah Australia pada akhir Desember 2013. Menurut Priyo, hal itu telah mempermalukan Pemerintahan Negeri Kanguru yang dianggap berlebihan.

"Buktinya itu orang-orang Australia pakai celana kolor berjemur di pantai-pantai Bali. Ini jelas mempermalukan Australia," ujar Priyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (3/1/2014).

Warga Australia justru tidak menaati imbauan yang dilontarkan pemerintahnya. Mereka, sebut Priyo, tak mempersoalkan keamanan di Indonesia dan dengan senang berlibur ke Jakarta dan Bali.

"Saya melihat juga di tempat-tempat wisata lain. Mereka tenang dan tidak ambil pusing. Itu karena salah kaprah pihak Kemenlu Australia yang terlalu panik dan akhirnya disepelekan warganya sendiri," ucap politisi Partai Golkar ini.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Australia mengeluarkan peringatan untuk bersikap ekstra waspada ketika berada di Indonesia, termasuk ke Bali, karena kemungkinan adanya serangan teror.

"Pihak berwenang Indonesia sudah memperingatkan bahwa kelompok ekstremis mungkin berencana menyerang gereja di Jakarta dan di tempat lain di Indonesia, menjelang perubahan tahun," demikian bunyi peringatan perjalanan tersebut.

Namun, kekhawatiran Australia ini akhirnya tidak menjadi nyata setelah tim Detasemen Khusus Antiteror berhasil menembak enam orang pelaku teror pada malam pergantian tahun. Keenam pelaku teror ini diketahui masih merupakan bagian dari jaringan teroris Abu Roban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com