Atok diduga terkait dengan jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Santoso dalam kasus peledakan Mapolres Poso.
Boy menerangkan, diduga Atok merupakan salah satu perencana peledakan tersebut. Selain juga diduga sebagai salah satu pengantar Zainur Arifin yang menjadi pelaku bom bunuh diri terhadap Mapolres Poso.
"Kemudian, ia juga menjadi kurir dalam menyuplai kebutuhan logistik dan terkait pelatihan-pelatihan di Poso," kata Boy di Mabes Polri.
Boy menambahkan, Atok bersama kelompoknya diduga kerap melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor. Tindakan itu dilakukan sebagai bagian dari upaya pencarian dana atau fa’i untuk membiayai kegiatan teroris yang mereka lakukan.
Sebelum menangkap Atok, Densus 88 telah menangkap rekannya atas nama Rudianto alias Faisal alias Mahmud alias Jundi. Keduanya merupakan kaki tangan Santoso dalam melancarkan aksi teror di Poso selama kurun waktu 2002-2006.
"Saat ditangkap, (Atok) tidak melakukan perlawanan," katanya.