Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono: Tak Ada Politisasi Kasus Ratu Atut

Kompas.com - 17/12/2013, 16:24 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menilai Komisi Pemberantasan Korupsi bekerja profesional dalam mengusut kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Agung yakin tidak ada politisasi dalam kasus itu.

"Saya percaya di balik ini tidak ada unsur-unsur politisasi," kata Agung di Jakarta, Selasa (17/12/2013), ketika dimintai tanggapan mengenai penetapan Atut sebagai tersangka korupsi pengadaan alat kesehatan di Puskesmas Kota Tangerang Selatan dan suap pengadaan sengketa Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi.

Agung mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus Atut kepada KPK. Seperti kepada kader lain yang terjerat pidana, pihaknya hanya akan memberikan bantuan hukum jika Atut membutuhkan.

"Tentu kita berharap Atut bisa memperoleh hak, jalan yang terbaik. Kami harap seluruh proses itu bisa berlangsung cepat sehingga tidak dibiarkan berlarut-larut," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat itu.

Ketika ditanya apakah kasus Atut akan memengaruhi dukungan publik terhadap Golkar, Agung memperkirakan dalam waktu dekat akan ada dampak terhadap elektabilitas partai. Namun, kata dia, nantinya publik bakal paham bahwa kasus Atut tidak terkait dengan partai.

"Tidak ada hubungan antara tindakan yang dikatakan korupsi dengan kepartaian. Itu jadi tanggung jawab masing-masing. Mungkin pada awal akan ada pengaruhnya. Tapi karena sikap Golkar mengikuti proses hukum, saya percaya masyarakat bisa menerima," kata Agung.

Terkait posisi Atut di Golkar, menurut Agung, DPP tentu akan membahas mengenai posisi di kepengurusan DPP. "Kalau keanggotaan tidak diutak-atik. Kita tetap utamakan asas praduga tak bersalah, meskipun biasanya selama ini ketika dijadikan tersangka selalu berakhir pada vonis. Tapi kita tidak bisa memastikan seperti itu. Lebih baik kita serahkan kepada aparat penegak hukum. Saya berdoa beliau bisa hadapi sebaik-baiknya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com