Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Akan Pilih yang Terlaku antara Rhoma, Mahfud, dan JK

Kompas.com - 08/12/2013, 14:17 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menentukan tiga orang sebagai kandidat calon presiden (capres), yaitu penyanyi dangdut Rhoma Irama, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, PKB hanya akan mengusung satu capres yang punya elektabilitas paling tinggi.

"Yang penting sekarang ini kita pasarkan Rhoma, Mahfud, dan kita pasarkan Pak JK (Jusuf Kalla). Nanti yang paling laku, itulah yang akan jadi capres kita," kata Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar seusai acara diskusi PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin di Jakarta, Minggu (8/12/2013).

Muhaimin mengatakan, PKB saat ini terus mengajak Rhoma kampanye keliling Indonesia. Begitu pula dengan Mahfud.

Adapun JK, menurut Muhaimin belum ada pembicaraan yang serius mengenai pencapresan. Namun, JK telah mendapat dukungan penuh para kader PKB di Sulawesi Selatan. "Saya pengin Haji Rhoma terus keliling ke seluruh Indonesia. Kemudian Pak Mahfud bergerak terus. Kalau Pak JK belum ada pembicaraan, ya. Jadi yang sudah keliling itu dua," katanya.

Menurut Muhaimin, PKB nantinya akan melakukan survei internal untuk melihat elektabilitas ketiga calon tersebut. Setelah itu, akan ditetapkan capres yang diusung PKB untuk maju dalam pemilihan Presiden 2014. "Yang jelas ketiga orang itu sudah masuk kriteria kami. Tinggal pasarnya ini menerima atau menolak. Tentu ektabilitasnya survei kami," kata Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin.

Muhaimin membantah PKB lebih mementingkan popularitas tokoh ketimbang kredibilitas seorang pemimpin. Dia pun hanya menyebut Mahfud salah satu orang yang memiliki kredibilitas dan JK calon potensial. "Yan kredibilitas nomor satu. Kan, semua tahu Mahfud kredibilitasnya okelah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com