"Jika benar dalam BAP (berita acara pemeriksaan) Bu Pur disebutkan Sutarman diminta untuk mengamankan proyek Hambalang, KPK perlu segera memeriksa Sutarman," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (7/12/2013).
Seperti diberitakan, nama Sutarman muncul dalam dokumen serupa BAP saksi Hambalang Sylviana Sholeha alias Bu Pur. Sutarman dimintai bantuan untuk mengamankan proyek Hambalang dari ancaman beberapa LSM dan pendemo. Dalam BAP tersebut, Sutarman bertemu dengan Widodo Wisnu Sayoko, Deddy Kusdinar dan Sylviana di ruang kerjanya.
Neta mengatakan, KPK harus mengungkap apa maksud dari pertemuan antara Sutarman dengan sejumlah pihak pada tahun 2010 itu. Ia meminta KPK mendalami maksud dari pernyataan mengamankan tersebut. Termasuk mengungkap apakah ada kompensasi tertentu yang diberikan atas pengamanan proyek Hambalang.
"Mengamankan ini apa maksudnya? Apakah untuk mengamankan dari gangguan orang-orang tak bertanggungjawab seperti maling, atau mengamankan dalam artinya kasus dugaan korupsinya tidak disentuh Polri," ujarnya.
Sutarman sendiri mengaku mengetahui sosok Sylviana Sholeha alias Bu Pur. Namun ia membantah dirinya terlibat dalam proyek Hambalang. "Wah kalau urusan Hambalang enggak ada kaitannya Mas. Orang-orang itu saya enggak kenal," kata Sutarman melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Jumat (6/12/2013) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.