Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2013, 08:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nelson Mandela, salah satu putra terbaik yang pernah dimiliki dunia, telah pergi. Namun, ia meninggalkan teladan dan inspirasi bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang tetap akan hidup jauh setelah kepergiannya. Di balik ucapan dukacita, dunia mengucapkan terima kasih atas semua itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut Mandela pantas disebut sebagai rekonsiliator agung, demokrat sejati, dan bapak pemersatu yang pantas dicatat dalam perjalanan peradaban politik dunia.

Dalam ucapan dukacitanya, Presiden mengaku begitu terkesan dengan kebesaran hati Mandela yang tak punya dendam atas penderitaan panjang yang dialaminya saat memperjuangkan demokrasi di negerinya.

”Atas nama pemerintah, rakyat, dan sebagai pribadi, Presiden SBY menyampaikan belasungkawa yang sedalam- dalamnya atas meninggalnya Nelson Mandela. Di mata Presiden, Nelson Mandela adalah seorang tokoh yang agung, sempat mengalami masa tahanan yang panjang akibat perlawanannya terhadap kebijakan apartheid sebelum akhirnya menjadi Presiden, memimpin Afrika Selatan yang demokratis dan maju,” kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Jumat (6/12), saat mendampingi Presiden berkunjung ke Sampang, Madura, Jawa Timur.

Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri mengaku sangat terpukul atas kepergian Mandela. Megawati, yang beberapa kali bertemu secara langsung dengan Mandela, mengaku intens berhubungan dengan tokoh antiapartheid itu dan mengikuti perkembangannya.

Sosok dan perjuangan Mandela, menurut Megawati, sangat menginspirasi. Mandela bagi Megawati melambangkan kebesaran sekaligus kesabaran revolusioner seorang pejuang, yang sekaligus juga sangat manusiawi.

”Beliau pernah disakiti, tetapi tetap mampu mengatakan bahwa persatuan di Afrika Selatan adalah hal utama. Sosok Mandela sangat karismatis. Sulit menemukan orang seperti itu lagi. Mandela sudah lepas dari pamrih dan nafsu untuk berkuasa,” tutur Megawati sambil sesekali terisak di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Jumat.

Wakil Presiden Boediono, yang mendatangi Kedutaan Besar Afrika Selatan untuk menyampaikan dukacita secara langsung, Jumat, menyebut, Mandela bisa menjadi inspirasi bagi orang Indonesia dalam membangun bangsa yang kuat dan bersatu.

Meski ditindas, Mandela sama sekali tidak menaruh dendam karena memegang teguh tujuan utama perjuangannya, yakni menyatukan bangsa Afrika Selatan. ”Saya kira beliau adalah tokoh luar biasa, tokoh yang memberikan inspirasi bagi kita. Kalau kita mau membangun bangsa, tentu harus dengan semangat yang ditunjukkan Nelson Mandela,” kata Boediono.

Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla menyatakan, Mandela merupakan tokoh perdamaian yang luar biasa dan tokoh perjuangan melawan diskriminasi. ”Almarhum adalah sumber inspirasi perdamaian yang saya jalani menjelang penyelesaian perdamaian di Aceh. Sebelum menangani perundingan damai Pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka, saya membaca 10 buku tentang Nelson Mandela,” ujar Jusuf Kalla.

Boediono menambahkan, Mandela berpegang teguh pada prinsip antikekerasan dan tak memiliki rasa dendam kepada orang-orang yang pernah menzalimi dia. ”Keinginan beliau adalah menyatukan kelompok-kelompok berbeda dan beliau berhasil sekali,” ungkapnya.

Megawati mengakui, perjuangan dan sikap Mandela, yang memaafkan tetapi tak melupakan yang terjadi dengan kebijakan apartheid masa lalu telah menginspirasi upaya pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Indonesia.

Sayangnya, komisi itu gagal dibentuk. Padahal, lanjut Megawati, keberadaannya sangat diperlukan, terutama agar generasi mendatang mendapat pembelajaran dari kesalahan masa lalu.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menyatakan, ajaran damai Mandela memberi kontribusi penting bagi transisi damai di banyak bangsa yang sebelumnya terpecah oleh otoritarianisme.

”Indonesia juga belajar banyak dari apa yang diprakarsainya. Kita tidak akan pernah kehilangan Mandela karena teladannya menjadi inspirasi dan kekuatan kita untuk melihat ke depan dengan mengambil pelajaran untuk tidak mengulang apa yang dilakukan oleh para penindas kepada manusia,” kata Daniel.
Setengah tiang

Dari Afrika Selatan dilaporkan, bendera nasional dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri itu. Warga di permukiman kulit hitam, kawasan menengah atas yang didominasi kulit putih, serta pelosok pedesaan melepas kepergian Mandela dengan nyanyian, air mata, dan doa. Semua menyatakan tekad untuk setia pada nilai-nilai persatuan dan demokrasi yang ditanamkan Mandela.

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengumumkan, upacara penghormatan jenazah akan dilakukan di Stadion Johannesburg, 10 Desember. Setelah itu, jenazah Mandela akan disemayamkan di kompleks pemerintahan di Pretoria hingga upacara pemakaman, Minggu, 15 Desember, di kampung halamannya di Qunu.

Sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Barack Obama, diharapkan menghadiri upacara pemakaman tersebut. Obama juga telah memerintahkan bendera nasional AS dikibarkan setengah tiang untuk menghormati Mandela.

Bendera juga dikibarkan setengah tiang di Inggris, Perancis, Nigeria, dan India.

Saat memimpin ibadat di Cape Town, sesama pejuang anti- apartheid Afrika Selatan, Uskup Agung Emeritus Desmond Tutu, mengatakan, Mandela menginginkan rakyat Afrika Selatan sendiri menjadi kenangannya, dengan meneruskan nilai-nilai persatuan dan keragaman yang diperjuangkannya.
”Tuhan, terima kasih atas berkah dari-Mu berupa Madiba,” ujar Tutu, menyebut nama klan Mandela yang menjadi sapaan akrabnya. (WHY/NTA/DWA/ATO/HAR/AFP/AP/REUTERS/BBC/DI/WAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com