Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ignatius Mulyono: Anas Itu Komandannya Nazaruddin

Kompas.com - 04/12/2013, 19:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Politisi senior Partai Demokrat Ignatius Mulyono yang juga menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi Hambalang mengungkapkan kedekatan hubungan Anas Urbaningrum dengan Muhammad Nazaruddin. Saat dua orang itu menjadi petinggi Partai Demokrat, Mulyono mengibaratkan sosok Anas bagaikan seorang komandan bagi Nazaruddin.

“Menurut saya, kalau Anas sama Nazar itu kemana-mana pergi selalu berdua. Enggak pernah lepas. Anas itu komandannya Nazar,” ujar Mulyono di Gedung Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Terkait kasus Hambalang, Mulyono menuturkan, dirinya memang membantu proses penerbitan surat keputuran pemakaian tanah yang akan digunakan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tanah itu kemudian dipakai untuk keperlukan pembangunan kompleks proyek Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang.

Mulyono menuturkan, saat itu dia menafsirkan perintah itu datang dari Ketua Fraksi Anas Urbaningrum dan Bendahara Fraksi Muhammad Nazaruddin. Perintah itu, kata Mulyono, memang tidak secara langsung diterimanya dari Anas.

“Waktu saya ketemu itu, ada Anas ada Nazar. Walau pun yang bicara itu Nazar, tapi di situ kan mereka berdua. Ibaratnya panglimanya enggak mungkin ngomong, ya prajuritnya yang bicara,” kata Mulyono.

Hingga kini, Mulyono tak mengetahui mengapa Anas memintanya untuk mengurus sertifikat itu kendati Anas mengenal Ketua Badan Pertanahan Nasional, Joyo Winoto.

“Ini yang sampai sekarang saya tidak tahu. Saya hanya membantu,” tukas Ketua Badan Legislasi DPR tersebut.

Mulyono tak memusingkan jika Anas menyangkal semua pernyataannya ini. “Kalau dia bilang itu bukan dia, ya enggak apa-apa. Tapi saya punya hak untuk menyatakan apa yang saya tahu,” katanya.

Anas Membantah

Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum disebut pernah meminta politisi Demokrat Ignatius Mulyono untuk mengurus sertifikat Hambalang agar segera diterbitkan.

Anas membantah hal itu. Menurutnya, jika memang dia ingin agar sertifikat Hambalang segera keluar, lebih baik ia langsung berbicara dengan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) saat itu, Joyo Winoto.

"Saya kenal Pak Joyo. Kalau mau, (Anas ajak) 'Pak Joyo ngopi, yuk'. Ngapain saya muter lewat Pak Mulyono?" kata Anas saat berkunjung ke Kantor Tribun di Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Anas mengatakan, info yang dia terima, permintaan itu berasal dari Nazaruddin. Anas tak tahu apakah namanya dicatut oleh Nazaruddin. Anas menduga ada tekanan kepada Mulyono agar memberi keterangan bahwa dirinya yang meminta mengurus sertifikat Hambalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com