JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah menjabat lebih dari empat tahun, masyarakat masih banyak tidak mengenal anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat yang mewakili daerahnya. Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), sebanyak 81,1 persen responden mengaku tidak mengenal anggota DPR dari daerah pemilihannya masing-masing.
"Hanya ada 18,9 persen masyarakat yang kenal dengan anggota DPR dari daerah pemilihannya masing-masing. Jadi, bagaimana masyarakat mau memilih caleg yang berkualitas kalau mereka mengenalnya saja tidak," kata peneliti CSIS Tobias Basuki saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (1/12/2013).
Berdasarkan hasil survei, kualitas caleg adalah alasan yang paling utama bagi pemilih dalam memilih caleg. Sebanyak 48 persen responden mengaku melihat kualitas caleg. Alasan lain ketika memilih, yakni ideologi (23 persen), pengaruh keluarga (15,4 persen) dan pengaruh orang sekitar (13,5 persen).
Tobias menambahkan, dari semua partai peserta Pemilu 2014, anggota DPR asal PKS yang paling banyak dikenal masyarakat, yakni diangka 30,8 persen. Anggota DPR asal Partai Demokrat dan PAN berada di angka yang sama, yakni dikenal 26 persen responden.
Anggota DPR asal parpol lain, menurut CSIS, yakni Partai Nasdem (21,7 persen), Golkar (19,7 persen), Hanura (17,9 persen), PPP (17,1 persen), Gerindra (17 persen), PDIP (19,9 persen) dan PKB (9,4 persen).
"Dalam survei ini, berarti hanya pemilih dari PKS yang paling banyak mengenal anggota legislatifnya. Ini artinya kader-kader PKS dan mesin partainya bergerak di lapangan," ujar Tobias. Meski demikian, menurutnya, tetap saja angka itu masih dapat dibilang rendah karena masih di bawah 50 persen.
Secara umum, kata dia, rendahnya tingkat pengenalan anggota DPR akan berdampak negatif bagi demokrasi di Indonesia. Lantaran tidak mengenal, masyarakat nantinya kemungkinan besar salah memilih wakilnya. Dampak lain, bakal membuat masyarakat menjadi malas memilih alias golput.
Survei CSIS dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.180 responden di 33 provinsi. Survei berlangsung dari tanggal 13-20 November 2013 dengan margin of error 2,85 persen pada confidence level 95 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.