Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut di Kasus SKK Migas, Sepak Terjang Kader Demokrat Tak Diketahui

Kompas.com - 30/11/2013, 07:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Iryanto Muchyi muncul dalam penanganan perkara dugaan suap di Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dia disebut sebagai staf ahli dan pendiri Partai Demokrat. Namun, petinggi partai ini mengaku tak pernah mendengar soal Iryanto.

"Enggak pernah ada, enggak pernah aktif," ujar pendiri dan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok saat dihubungi pada Jumat (29/11/2013). Dia menduga, bisa jadi Iryanto hanya menitipkan kartu nama kepada pendiri Partai Demokrat, Ventje Rumangkang, saat pendirian partai.

KPK telah meminta Iryanto dicegah ke luar negeri terkait kasus dugaan korupsi yang menimpa mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. Menurut Mubarok, pendiri Partai Demokrat terdiri dari 99 orang, tetapi tidak semua datang dalam deklarasi pendirian partai.

Mubarok pun mengaku tak pernah mendengar sepak terjang Iryanto di Partai Demokrat. Nama Iryanto pun tak pernah masuk susunan pengurus partai.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Nurpati juga tak mau bicara banyak soal sosok Iryanto. Nurpati hanya mengatakan bahwa partainya menyerahkan penuh proses hukum kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Iryanto disebut sebagai staf ahli anggota DPR dari Partai Demokrat. KPK meminta pencegahan untuk Iryanto terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi SKK Migas dengan tersangka Rudi Rubiandini dan Deviardi.

Bersamaan dengan pencegahan Iryanto, KPK juga meminta langkah serupa untuk Kadin Penyiapan Penjualan Minyak dan Kondensat SKK Migas Ayodya Bellini Hendriono. Mereka dicegah hingga enam bulan ke depan per 28 November 2013.

Iryanto diketahui juga merupakan calon anggota DPR Partai Demokrat dari daerah pemilihan Jawa Tengah II yang mencakup wilayah Demak dan Jepara. Dia mendapatkan nomor urut 4 sebagaimana tercantum dalam blog pribadinya yang beralamat di iryantomuchyi.blogspot.com.

Adapun Ayodya pernah menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa Simon Gunawan Tanjaya, Komisaris PT Kernel Oil Private Limited yang diduga menyuap Rudi. Saat itu, Ayodya menyampaikan bahwa setelah kegiatan SKK Migas tersandung kasus korupsi, SKK Migas mencoret Kernel Oil Private Limited Singapura dari registered bidder trader (daftar penjual penawar) minyak mentah dan kondesat di SKK Migas.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Rudi Rubiandini sebagai tersangka. KPK menyita barang bukti 400.000 dollar AS dari Komisaris PT Kernel Oil Private Limited Simon Gunawan Tanjaya melalui pelatih golf Rudi, Deviardi, yang juga ditetapkan sebagai tersangka pada perkara yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com