JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Ombudsman nonaktif Azlaini Agus memrotes langkah Majelis Kehormatan Ombudsman yang merekomendasikan pemberhentian dirinya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait kasus penamparan. Azlaini protes lantaran statusnya masih sebagai saksi di Kepolisian.
"Diberhentikan tetap atau permanen apabila sudah dinyatakan bersalah atas tindakan pidana dan keputusan bersifat tetap. Dalam kasus yang dilaporkan seseorang Yana, saat ini masih berjalan. Status saya maih saksi, belum terdakwa apalagi terhukum," kata Azlaini saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Azlaini menolak rekomendasi tersebut. Ia menilai rapat pleno yang membentuk MK Ombudsman dan memutuskan untuk membebastugaskan dirinya cacat prosedur. Sebab, saat itu Azlaini belum sempat memberikan klarifikasi.
"Saya telah sampaikan keberatan dan penolakan terhadap rapat pleno itu melalui surat ke pimpinan Ombudsman, tembusan ke DPR dan SBY. Saya sebagai anggota punya hak dalam rapat pleno itu, tapi tidak diundang," katanya.
Saat dibebastugaskan dari jabatannya, Azlaini mengaku tidak langsung diberitahu dan tanpa surat resmi.
Seperti diberitakan, MK Ombudsman mengeluarkan rekomendasi pemberhentian Azlaini. Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan MK Ombudsman, Azlaini dinilai terbukti melakukan penamparan dan mengucap kata kasar pada Yana Novia, staf PT Gapura Angkasa. Azlaini dianggap melanggar Pasal 5 huruf c yang mengatur prinsip saling menghargai bagi anggota Ombudsman.
Azlaini membantah tuduhan itu. Dia mengaku hanya memarahi beberapa petugas Gapura Angkasa karena kecewa dengan pelayanan ketika ingin menaiki pesawat Garuda dari Pekanbaru menuju Medan.
Peristiwa itu terjadi ketika Azlaini dan penumpang pesawat lainnya diminta segera naik ke pesawat. Namun, saat itu ternyata penumpang diminta menunggu di luar Gate I karena bus belum tiba. Setelah menaiki bus, penumpang harus menunggu lagi sekitar 20 menit.
Azlaini mengaku kembali menanyakan kepada petugas mengapa harus lama menunggu. Setelah itu, dia tak bisa menahan amarah dan langsung membentak seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Yana. Menurut Azlaini, perempuan itu langsung menangis, lalu pergi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.