Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anis Matta: Pemira PKS Beda dengan Konvensi Demokrat

Kompas.com - 27/11/2013, 18:09 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menegaskan, Pemilihan Rakyat (Pemira) PKS, yang bertujuan untuk melakukan penjaringan terhadap calon presiden PKS, berbeda dengan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Oleh karena itu, Anis enggan berkomentar ketika ditanya apakah Pemira ini mampu menyaingi Konvensi Demokrat.

"Kita tidak bisa melihat dan membandingkannya begitu. Pemira ini sistem yang berbeda dengan konvensi," kata Anis saat ditemui di sela-sela acara Kompas 100 CEO forum di Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Anis menjelaskan, terdapat perbedaan mendasar antara Pemira PKS dan Konvensi Demokrat. Peserta Pemira, menurutnya, tidak akan melakukan pertarungan internal seperti yang dilakukan Konvensi Demokrat. Peserta Pemira akan langsung dipilih tanpa harus unjuk gigi terlebih dahulu.

"Pemira ini biasanya dipakai untuk memilih anggota majelis syuro, tapi baru kali ini dipakai capres," lanjut Anis.

Setelah salah satu kandidat terpilih untuk menjadi capres PKS, barulah mereka menggelar pertarungan dengan kandidat capres dari partai lainnya. Anis mengklaim cara ini dapat lebih efisien jika dibandingkan konvensi yang dilakukan demokrat.

"Kalau konvensi buat orang bertarung di dua medan. Satu di dalam dan satu di luar. Dalam pandangan kami, ini cukup meningkatkan ongkos politik kita. Kita di sini berhemat," ujarnya.

Karena tak ada pertarungan internal, kandidat yang dicalonkan juga tentunya berasal dari kader internal partai sendiri. Menurutnya, ada sekitar 20 petinggi partai yang akan ikut dalam Pemira. Anis yang juga masuk dalam daftar itu enggan berkomentar ketika ditanya peluangnya untuk terpilih.

Proses penjaringan presiden melalui Pemira ini diumumkan PKS 21 November lalu. Pemira akan diikuti oleh kader-kader internal yang diusung oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) kepada Lembaga Pelaksana Penokohan Kader (LPPK) yang mendapat mandat menyelenggarakan Pemira.

Usulan nama itu kemudian akan dipilih oleh sekitar 1 juta kader PKS dalam proses Pemira tanggal 29-30 November 2013. Dari hasil Pemira ini, akan ada 3-5 nama yang diajukan ke Majelis Syuro PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Nasional
Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Nasional
Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

Nasional
Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

Nasional
Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Bakal Lebih Dengarkan Golkar ketimbang Pihak Lain soal Pilkada

Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Bakal Lebih Dengarkan Golkar ketimbang Pihak Lain soal Pilkada

Nasional
DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

Nasional
Khotbah di Depan Jokowi, Ketua KPU Bawakan Tema Kurban sebagai Ujian Keimanan

Khotbah di Depan Jokowi, Ketua KPU Bawakan Tema Kurban sebagai Ujian Keimanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com