Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawas SKK Migas Harus Lebih Pintar dari Kontraktor

Kompas.com - 23/11/2013, 12:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Satya Widya Yudha, mengatakan bahwa Komite Pengawas SKK Migas harus lebih pintar melakukan pengelolaan ketimbang kontraktor. Dengan begitu, keuntungan yang diperoleh akan meningkat dan membuat harga tawar Indonesia naik di kancah global.

Satya menyampaikan, saat ini sistem yang digunakan SKK Migas adalah kontrak bagi hasil dengan pihak kontraktor dalam mengeksplorasi migas di Indonesia. Selain harus membuat kontrak yang jelas dan tegas, SKK Migas juga ia tuntut untuk dapat memegang seluruh data mengenai blok migas yang akan atau telah dieksplorasi.

"Misalnya 10 persen dana harus digunakan untuk mengeksplorasi data migas karena selama ini kita serahkan kepada kontraktor. Kalau Indonesia menguasai data, dan valid, maka bargaining kita terhadap kontraktor lebih tinggi. Pengawas harus lebih pintar dari kontraktor," kata Satya dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2013).

Komite Pengawas SKK Migas dikomandoi oleh Menteri ESDM Jero Wacik, dan beranggotakan Wakil Menteri Keuangan, Kepala BKPM, serta Wakil Menteri ESDM. Menurut Satya, peran Komite Pengawas SKK Migas ini juga harus diperkuat untuk menekan semua bentuk penyelewengan. Ia yakin, kewenangan besar yang dimiliki SKK Migas rentan disalahgunakan oleh pihak yang ingin menuai keuntungan pribadi atau kelompoknya.

Oleh karena itu, Satya mengusulkan pentingnya ada evaluasi terkait kewenangan besar SKK Migas. Hal tersebut bisa dilakukan dalam revisi Undang-Undang Migas yang terus digodok di parlemen.

"Tidak hanya SKK Migas, di mana saja, begitu ada center of power, maka di situ banyak sekali cobaan dan godaan penyelewengan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com