Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung Sebut Golkar Tak Perjuangkan Kepentingan Rakyat

Kompas.com - 18/11/2013, 20:46 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai partainya tidak vokal memperjuangkan kepentingan rakyat. Hal inilah, katanya, yang menjadi salah satu sebab elektabilitas Partai Golkar tidak meningkat secara signifikan.

"Saya melihat masih banyak isu yang berkaitan dengan kepentingan rakyat tidak disuarakan secara vokal dan konsisten," kata Akbar di Jakarta, Senin (18/11/2013).

Ia mengatakan, Partai Golkar harus menyuarakan aspirasi rakyat sesuai moto partai, yakni "suara Golkar suara rakyat". Ia meminta kepada para kader partai untuk menerjemahkan secara konkret moto tersebut agar rakyat menyadari bahwa Partai Golkar memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan kepentingan elite politiknya.

Isu-isu terkait kepentingan rakyat antara lain, ia menyebut, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), pangan, energi, dan buruh. Pada isu-isu tersebut, Akbar menganggap Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie tidak nampak secara vokal berpihak kepada rakyat. 

"Padahal jika ini bisa dilakukan dengan sungguh-sungguh dan konsisten, elektabilitas partai akan naik dan kita harapkan ini juga bisa meningkatkan elektabilitas calon presiden dari Golkar," tuturnya.

Selain menyoroti performa partai dalam menyikapi isu, Akbar juga menyoroti kaderisasi Partai Golkar yang dinilainya masih lemah. Dia juga mengatakan, penting bagi Partai Golkar dalam menciptakan kader-kader andal yang duduk di jabatan-jabatan strategis untuk meraih dukungan dari masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Meski Ada Ahok, Demokrat Yakin Bobby Bisa Menangkan Pilkada Sumut

Meski Ada Ahok, Demokrat Yakin Bobby Bisa Menangkan Pilkada Sumut

Nasional
Istri SYL: Untuk Umrah Tagihannya Belum Datang, Jadi Kami Enggak Bayar

Istri SYL: Untuk Umrah Tagihannya Belum Datang, Jadi Kami Enggak Bayar

Nasional
PKB Temui Anies Pekan Depan, Bahas Pilkada Jakarta

PKB Temui Anies Pekan Depan, Bahas Pilkada Jakarta

Nasional
Pilkada Sumut, PKB Buka Komunikasi ke Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi

Pilkada Sumut, PKB Buka Komunikasi ke Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi

Nasional
Demokrat Lirik Duet Budi Djiwandono-Raffi Ahmad untuk Pilkada Jakarta

Demokrat Lirik Duet Budi Djiwandono-Raffi Ahmad untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Ahmad Sahroni Batal Bersaksi di Sidang SYL Hari Ini

Ahmad Sahroni Batal Bersaksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
KPK Disebut Sita 2 Mobil SYL, Ada yang Berlogo Partai Nasdem

KPK Disebut Sita 2 Mobil SYL, Ada yang Berlogo Partai Nasdem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com